33. Selamat Datang Di Keluarga Leander

12K 1.2K 13
                                    


Pagi ini Lyria dan Axelsev pergi ke bandara untuk menjemput orangtua Axelsev. Semalam Axelsev telah menceritakan sedikit tentang orangtuanya pada Lyria, pria itu mengatakan bahwa Lyria tidak perlu takut menghadapi orangtuanya karena mereka pasti akan menerima Lyria.

Setelah menunggu beberapa menit, Axelsev melihat orangtuanya datang. Mereka saat ini sedang ada di ruang tunggu VIP.

"Ayah, Ibu, selamat datang," sapa Axelsev pada orangtuanya. Ia kemudian memeluk ayah dan ibunya bergantian.

Lyria memperhatikan ayah dan ibu Axelsev, keduanya sudah berusia lebih dari lima puluh tahun, tapi mereka semua masih tampak sangat muda.

Ayah Axelsev bahkan lebih cocok menjadi kakak Axelsev. Begitu juga dengan ibu Axelsev.

"Ayah, Ibu, ini adalah Lyria, istriku." Axelsev kemudian memperkenalkan Lyria pada orangtuanya.

"Selamat datang, Ayah, Ibu." Lyria memberanikan dirinya memanggil orangtua Axelsev dengan cara yang sama seperti Axelsev lakukan.

"Kami telah mendengar banyak tentangmu dari si kembar dan juga Nenek." Charlotte, ibu Axelsev tersenyum lembut.

Melihat Charlotte mengingatkan Lyria pada ibunya. Seperti ini lah ibunya ketika sedang berbicara padanya, lembut dan menyenangkan.

"Ayo kita pergi sekarang," seru Alastair, ayah Axelsev.

"Baik, Ayah." Axelsev segera melangkah, ia menggenggam tangan istrinya dengan lembut.

Alastair juga melakukan hal yang sama terhadap istrinya, seolah-olah dia takut istri cantiknya akan dicuri oleh pria lain darinya.

Mereka berempat masuk ke dalam Rolls-Royce Phantom Limousine berwarna hitam yang menunggu mereka.

Sylvien segera mengemudikan mobil itu menuju ke kediaman kakek Axelsev dengan kecepatan sedang. Di belakang kendaraan mewah itu terdapat tiga sedan hitam yang mengawal mereka. Axelsev memang tidak pernah lepas dari pengawalan, itu semua merupakan protokol keamanan bagi penerus grup Leander itu.

Ayah Axelsev mulai membicarakan mengenai pekerjaan Axelsev selama di kota itu, sementara Lyria dan Charlotte hanya mendengarkan saja. Ayah dan anak ini tampaknya tidak memiliki pembahasan lain selain dari pekerjaan.

Charlotte memperhatikan Lyria sesekali, dia sejujurnya menginginkan Amanda menjadi menantunya, tapi karena putra sulungnya tidak menyukai Amanda maka dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Ada alasan kenapa Charlotte menyukai Amanda, putri angkatnya. Itu karena dia telah melihat Amanda tumbuh sejak Amanda berusia belasan tahun. Selain itu hubungannya dengan Amanda juga telah terbentuk dengan baik, dia menganggap Amanda sebagai putrinya sendiri, bukan putri angkat.

Charlotte bukan tipe ibu yang akan memaksakan kehendak terhadap putranya terlebih jika itu mengenai hal sepenting pasangan hidup. Yang akan menjalani hari-hari pernikahan adalah putranya, jadi yang terbaik adalah putranya menikah dengan wanita yang dia cintai, bukan yang disukai oleh ibunya.

Dari segi penampilan, Charlotte mengakui bahwa Lyria sedikit lebih cantik dari Amanda. Untuk pendidikan, Lyria memiliki banyak prestasi di bidang fesyen, dia cukup menghargai bakat Lyria.

Jika dibandingkan dengan Amanda, dia pikir Amanda memiliki bakat lebih baik dari Lyria. Amanda merupakan seorang pianis yang sudah melakukan konser di banyak negara dalam usia muda.

Charlotte menghela napas pelan, ia tidak boleh membanding-bandingkan Amanda dan Lyria, masing-masing dari mereka memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Terikat PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang