Repair 1 (Barang Rusak)

3.3K 233 37
                                    

Haiiii

Wow

Aku bawa cerita baru.

Bagaimana setelah baca deskripsi ceritanya?

Menggugah rasa penasaran teman-teman nggak?

Aku sudah unggah di KaryaKarsa untuk REPAIR 1 (Barang Rusak)

Masih gratis sampai nanti malam jam 10

Jadi teman-teman yang mau baca silahkan ya..

Nggak perlu donlod aplikasi Karyakarsa

Via Web saja

Cari akun aku Octoimmee2

Jangan lupa kasih ♥️ dan komen yaa...

Terima kasih teman-teman 🤗🤗🤗

.
.

.
.

.
.

Dengan pasti Mayra melangkahkan kakinya kesana, tebalnya karpet apartemen ini membuat ketukan heels nya teredam.

Ketika ia hampir sampai dipintu yang membatasi ruangan dengan balkon, ia mendengar suara tawa dari sana. Cukup ramai mungkin dua tiga orang sedang berkumpul disana, dan samar ia juga mendengar suara denting gelas.

Mayra memutuskan untuk tidak jadi memanggil Angkasa Raya Lukito, kekasihnya. Pasti ia sedang berkumpul dengan sahabat sahabatnya.

Mayra memang tidak memberitahu jika ia kembali lebih cepat dari acara pameran tekstil di Bali bersama Jolee dan Tante Inge.

"Gue masih waras lah Ken...meskipun gue laki laki brengsek, tapi untuk jadi istri, ya gue tetap pilih perempuan baik baiklah, gimana juga dia yang akan jadi ibu bagi anak anak gue kelak..."
Itu suara Angkasa. Mayra urung meneruskan langkahnya menuju kesana.

"Jadi Mayra gimana Ka?"
Itu suara Keanu, Mayra hapal suara dua sahabat Angkasa itu, mereka terbiasa hang out bareng setidaknya selama tiga tahun ini, sejak ia menjadi kekasih Angkasa.

"Mayra ya ngga gimana gimana...." Terdengar suara tenang dari Angkasa. Mayra turut terdiam, ia ingin mendengar kelanjutan pembahasan mengenai dirinya itu.

"Jadi dia bukan calon istri lo?"

"Ya, bukanlah...gila aja gue jadiin Mayra istri, gue ngga se hopless itu lah...". Ah Angkasa terlalu cepat menjawab pertanyaan itu, gumam Mayra.

Dan itu juga membuat Mayra terpaku, meskipun sejak awal ia bisa mengira-ngira akan hal itu, tapi menyakitkan juga jika didengar langsung dari mulut Angkasa.

"Sinting Lo Ka, udah tiga tahun kalian bareng, masa ngga ada kelanjutannya?" Kali ini Gavin yang angkat bicara.

"Dari pada gue tidur ngga jelas sama pelacur diluar sana, mending sex aman dengan Mayra lah...". Mayra tanpa sadar melebarkan matanya. Perutnya bergejolak. Apa mungkin karena ia tak sempat makan dari tadi siang?.

"Bangsat lo yaa...cuma jadiin Mayra pelampiasan nafsu doang..." Tapi kalimat itu disampaikan dengan tawa terbahak bahak, bukan dengan nada prihatin atau marah karena kalimat itu jelas jelas menghina.

"Trus kalo lo nemu calon istri yang cocok, Mayra lo buang gitu aja?"

Hening sesaat.

"Mayra ngga gue buang juga kali, apartemen ini atas namanya dia, mobil, barang barang branded , perhiasan kan udah gue kasih sama dia...gue tetap ngargain dia lah..gimana juga kan dia udah nemenin gue selama ini...."
Harusnya Mayra marah atau terharu mendengar jawaban itu?.

"Kalo gaya hidupnya dia terus gini, Mayra aman. Dia jauh dari gaya hidup hedonis, ngga banyak maunya, yang dia punya sekarang banyakan gue yang kasih bukan dia yang minta" Hening sebentar, Mayra dapat membayangkan Angkasa tengah menghisap rokoknya.

"Dia juga punya kerjaan di Tante Inge. Gue yakin banget dia akan survive, lagian gue juga bakal bantu lah kalau dia kesusahan, tapi ngga lah...Mayra sudah settle banget sekarang..."

Mayra menundukkan kepalanya dalam dalam. Rasa pegal dilehernya semakin terasa. Sebelah tangannya mengusap tengkuknya

"Brengsek banget lo Ka, sudah ngerusak anak orang lo tinggalin gitu aja! Setan lo emang!" Sekali lagi bukan nada marah yang seharusnya tersampaikan, tapi nada candaan yang seolah pembicaraan ini adalah pembicaraan ringan tak berarti.

"Lah dia kan datang sama gue emang sudah rusak Vin, gini gini gue juga punya aturan ngga kan having sex sama perawan.."

Mayra memijit plipisnya, memang sebaiknya ia tak usah melakukan hal diluar kebiasaannya, memberi kejutan bukanlah kebiasaanya. Ia biasa hidup dengan jadwal teratur, dan Angkasa tau betul akan hal itu.

Hanya saja ia tadi terbawa suasana melihat kebahagiaan di wajah Oom Ameer yang biasanya sadatar papan itu, tadi tersipu sipu menggemaskan, ketika diberi kejutan ulang tahun special oleh Tante Inge di Bali. Lalu dengan impulsif ia memesan tiket pulang untuk memberikan kejutan pada Angkasa.

Selama ini hanya Angkasa yang suka memberi kejutan untuknya. Gaun indah, liburan, perhiasan, bunga, sebut saja yang diinginkan wanita diluar sana, Angkasa memberikan semua padanya.

Akhirnya saat ini Mayra akhirnya tau apa yang tidak akan diberikan Angkasa padanya, dan sebenarnya ia sudah bisa menebak itu sejak awal.

Siapa yang mau menerima keseluruhan dirinya, Selain keluarga Khan ?

Dirinya adalah barang rusak! Seperti yang Angkasa Katakan tadi.

Rusak..

Siapa yang mau menginvestasikan hidupnya dengan barang rusak?

Jadi tak usah drama dengan balas memaki atau menampar Angkasa yang sudah merendahkannya.

Cukup ia keluar saja dari apartemen ini. Berpura-pura tidak mendengar apa pun. Toh seharusnya ia masih di Bali kan?.

Mayra mengeratkan pelukan selendang Cashmere ditubuhnya, mencari cari hangat dan ketenangan yang bisa ia dapatkan.

Kini Mayra sudah berada didalam lift yang membawanya turun, dengan lincah tangannya mencari aplikasi yang bisa memesan hotel agar ia bisa beristirahat.

Kembali ke apartemennya sendiri sepertinya berat. Ia hanya ingin lari sebentar dari kenyataan siapa Mayra Davina sebenarnya. Unit apartemen mungilnya pasti akan membuat Mayra tak bisa melupakan Angkasa, karena tak ada sudut yang tak diisi kenangan yang akan Angkasa Raya Lukito, pria pertama yang ia persilahkan menikmati cinta yang ia miliki.

.
.

******
.
.

Ini part tidak lengkap ya teman-teman..🤗

Mau baca Part lengkap silahkan ke KK

Masih GRATIS SAMPAI JAM 22.00 WIB (hari ini, 5 Oktober 2022)

Jangan lupa follow akun KK Octoimmee yaa.

Aku akan up bab selanjutnya, dan akan infokan BAB tsb gratis sampai jam tertentu..

Jadi pastikan teman-teman Follow akun KK Aku biar dapat notifikasi

Terima kasih🤗🤗🤗🤗

REPAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang