Angkasa cukup senang ketika melihat wajah tak suka dari seseorang yang kini tengah berdiri dipintu.
Memakai kaos warna dusty pas body, sweatpants dan sneakers.
Pamer?
Sementara dirinya hanya mengenakan boxer dan kaos longgar putih, dan rambut acak-acakan. Berharap ada bekas hickey di leher atau dimana saja supaya bisa dilihat makhluk umbi umbian ini.
Alisnya terangkat ketika melihat paper bag ditangan kiri pria yang sangat dibencinya itu. Angkasa tentu saja hapal dengan logo yang terpampang disana.
Angkasa tersenyum meremehkan.
"Mayra masih tidur, dia..umm
Kelelahan.." Angkasa memberi seringai penuh kemenangan.Wajah pria itu tak berubah, tetap tegang dan kaku.
Selengkapnya di Karya Karsa. sudah sampai BAB 43.
Terima kasih yang masih setia mendukung aku🤗😘🙏Ikuti karya2 author yang sedang on going, di Wattpad dan Karyakarsa
Terima kasih 😄🤗🙏🙏💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
REPAIR
Teen FictionHidup ditengah penghakiman adalah niscaya. Keburukan dan kebusukan adalah candu bagi mereka yang suka menghakimi Siapa yang suka berpesta pora pada borok yang penuh nanah yang menjijikkan itu? Mereka yang candu dengan busuknya kehidupan orang lain...