Mayra kini bisa melihat lebih jelas pemandangan disekitarnya. Yang ia duga dari tadi kini benar. Ia berada di rumah sakit. Apa yang terjadi padanya?
Tiba-tiba Alpha sudah menyodorkan sebuah sedotan kedekat bibirnya.
"Minum May..."
Mayra dengan patuh membuka mulutnya, sementara Alpha membantu memegang gelas dan sedotan itu. Tangannya masih terasa sangat berat.
Mayra hampir menghabiskan setengah gelas itu.
"Sudah...?"
Mayra mengangguk, dan pening itu kembali datang ketika ia menggerakkan kepalanya.
Tanpa sadar ia meringis."Ahhw...."
"Pusing?" Tanya suara itu cemas.
"Ya....." Suaranya sangat lirih.
"Mau aku turunin lagi atau mau begini saja...?"
Bagaimana menjawabnya? anggota tubuhnya sakit semua.
"Aku turunin ya?"
Mayra menatap Alpha lalu mengedipkan matanya.
Alpha menangkap maksud itu, lalu ia pun menurunkan posisi ranjang itu.
Terdengar nafas lega Mayra.
Sebuah tangan mendarat di kepalanya. Ucapan lembut terasa dikeningnya.
"Pusing banget Ya...." Mayra diam menikmati usapan yang membantunya mengurangi rasa tidak nyaman itu.
"Sebentar juga hilang..."
Selengkapanya Di Karyakarsa
Terimakasih Yang sudah mendukung aku di Kk..😍🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
REPAIR
Teen FictionHidup ditengah penghakiman adalah niscaya. Keburukan dan kebusukan adalah candu bagi mereka yang suka menghakimi Siapa yang suka berpesta pora pada borok yang penuh nanah yang menjijikkan itu? Mereka yang candu dengan busuknya kehidupan orang lain...