Hidup ditengah penghakiman adalah niscaya.
Keburukan dan kebusukan adalah candu bagi mereka yang suka menghakimi
Siapa yang suka berpesta pora pada borok yang penuh nanah yang menjijikkan itu?
Mereka yang candu dengan busuknya kehidupan orang lain...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Langsung lantai empat saja Bu.."
Mayra mengangguk, lalu ia mengambil kacamata di tas tangannya. Matanya belakangan sangat sensitif dengan cahaya. Sangat gampang berair dan terasa perih.
Suasana lobby dengan segala kesibukannya tampak ramai. Tanpa menunggu lama ia sudah menaiki lift yang kebetulan kosong.
Suasana lebih tenang ia dapati begitu sampai di lantai empat.
Ia tahu melangkahkan kakinya kemana. Dulu tempat ini setidaknya satu bulan satu kali ia sambangi, sebelum Calista membuka tempat praktek sendiri.
Kakinya dibalut flatshoes melangkah di atas karpet tebal berwarna maroon dengan motif abstrak. Ia merasa seperti berjalan di atas awan. Moodnya perlahan membaik.
Ruangan Calista terdapat di paling ujung lorong. Meja yang biasanya diisi oleh perawat kini tampak kosong.
Mayra mengetuk pintu dan perlahan membuka pintu berwarna putih dengan Tulisan dr. Calista Andriani, Sp.KJ.
"MAYRA!!"
Selengkapnya di KK Sudah sampai bab 24 Terima kasih untuk semua dukungan teman-teman 😘💜🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.