7

800 104 7
                                    

Keesokan harinya, para tamu bersiap untuk pergi ke tempat berburu. Terkecuali Gempa, ia sedang melihat kumpulan orang dari jendela kamar.

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya, " tok tok tok. "

' Siapa yang mengetuk pintu? ' karena penasaran, Gempa berjalan mendekat pintu dan membukanya.

Ia melihat seorang wanita berdiri tepat di depannya. " Hai! " sapa wanita tersebut.

" H hai. "

" Em...apa kau ikut berburu? "

" Tidak kenapa? "

" Aku ingin berkeliling istana ini tetapi tidak ada yang mau menemaniku. "

" Kita tidak saling mengenal. "

" Ah benar juga. "

" Namaku Calista putri dari Kerajaan Polyleia. "

" Gempa Kerajaan Elemental. "

" Baiklah mau menemaniku? " mengulurkan tangannya ke Gempa. Awalnya Gempa ragu untuk meraih tangan putri ini. Dengan keyakinan penuh iya meraih tangan putri tersebut.

" Ayo. "

Selama mereka berjalan tidak ada satupun yang berbicara. Karena tidak tahan dengan suasananya, Calista membuka suaranya.

" Emmm pangeran Gempa? "

" Ya ada apa putri? "

" Kumohon jangan gunakan kata putri. "

" Kau juga jangan menggunakan kata pangeran. "

" Baiklah. "

Keduanya terdiam kembali. Mereka sampai di sebuah taman. Akhirnya mereka beristirahat sejenak sambil menatap indahnya taman.

" Gempa? "

" Ya? "

" Maaf membuatmu tersinggung, apa kau bahagia bersama keluargamu? "

" Tentu mengapa tidak. "

" Dengan rumor yang tersebar disana! " dengan suara sedikit meninggi.

" Ya aku tidak menanggapi rumor itu bagiku ibuku lah yang terpenting. "

" Jika aku jadi kau aku tidak akan tahan dengan itu. "

" Bukankah rumor itu juga sama dengan mu. "

Wajah terkejut Calista terpampang jelas. Karena Calista memiliki rumor yang sama namun, hanya keluarganya saja yang tau.

" Bagaimana kau tau? "

" Tidak perlu panik aku hanya pernah mendengar rumor itu. "

" Nasib kita sama. "

" Kurang lebih. "

" Apa yang akan kau lakukan? " tanyanya kembali.

" Aku tidak tau mungkin aku akan semakin jauh. "

" Apa kau pernah berpikir akan dibawa ke suatu tempat dimana tidak ada kebahagiaan disana. "

" Mungkin itu yang terjadi. "

Ya Gempa mengingat pada bagian novel setelah kematian ratu dirinya akan dibawa pergi dari istana aslinya.

" Mungkinkah kita akan bertemu lagi? "

" Tentu saja. "

" Apa kau mengangggapku sebagai temanmu? "

" Kau yakin? "

" Tentu. "

" Jika kau yakin maka kita berteman ah bukan bersahabat saat kau dalam kesusahan berusahalah mengabariku. "

" Tentu. "

Mereka terdiam kembali setelah mengucapkan janji yang mereka buat. Calista yang sedari tadi melihat keindahan taman menjadi teralihkan melihat bunga yang unik.

Gempa yang melihat Calista pergi berinisiatif mengikutinya. Gempa berhenti tepat di belakang Calista dan penasaran apa yang Calista lihat.

" Apa yang kau lihat? "

" Ah maaf membuatmu panik aku hanya penasaran dengan bunga ini. "

" Bunga? "

" Ya  bunga ini unik memiliki kelopak banyak dengan warna ungu kristal dan putik berwarna biru kristal. "

' Bunga apa ini bahkan dalam novel tidak ada keterangannya sama sekali tentang bunga ini. '

" Apa mereka melakukan penggabungan? "

" Aku tidak tau. "

' Mungkin kak Thron tau tentang bunga ini tapi ia sedang berburu. '

" Kapan perburuan berakhir? "

" Mungkin sekitar 3 atau 4 hari ada apa Gem? "

" Tidak hanya bertanya. "

" Ah ya berhubung yang lain sedang berburu bagaimana kalo kita ikut? " bujuk Calista.

" Bagaimana caranya apa kau tahu dimana perburuan itu? "

" Tenang aku sudah mempersiapkannya bagaimana? "

" Asal semua baik-baik saja. "

" Asik ayo kita mulai!!!! "

Gempa yang melihat tingkah Calista hanya tersenyum. Inikah yang dirasakan kebahagiaan seorang teman. Semenjak masuk ke dalam novel, ia tidak memiliki teman seusianya.

Calista yang melihat Gempa melamun menatapnya, menggandeng tangannya dengan tangan Gempa. Gempa yang merasa tangannya dipegang menjadi tersadar dan melihat Calista didepannya.

" Ada apa Gem apa kau baik-baik saja? "

" Tentu hanya saja aku merasa bahagia melihat sahabatku senang, " senyuman Gempa mengambang jelas yang berarti Gempa masih memikirkan itu.

" Melihatmu tersenyum sudah membuatku senang Gem. "

" Ayo kita pergi sekarang tapi sebelum itu kita harus mengganti pakaian kita. "

" Baiklah ayo. "

Mereka berdua pergi meninggal taman sambil bergandeng tangan. Disisi lain, seseorang sedari tadi mengamati gerak gerik Gempa dan Calista.

" Tua sepertinya mereka sudah saling mengenal. "

" Itu bagus mereka akan menjadi 1 tim yang bagus terus awasi mereka jika terjadi sesuatu langsung beri kabar padaku. "

" Baik yang mulia, " orang itu langsung pergi dari ruangan itu.

' Penyelamat juga butuh patner kan. '

' Kerajaan Elemental dan Kerajaan Polyleia. '

" Pelayan. "

" Ya yang mulia. "

" Bawakan bunga dengan kelopak ungu kristal dan putik biru kristal. "

" Baik yang mulia. "

" Berhati-hatilah dengan bunga itu jangan sampai kau menjadi korban selanjutnya. "

" Baik yang mulia saya permisi. "

' Kita tunggu selanjutnya. '

Fùchóu - RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang