ROYAL

Tujuh

•••••••

"Kapan ajak Rae lagi ke sini mas? Mama udah kangen banget sama calon menantu mama."

Pagi itu suasana hangat terasa di kediaman Djubran. Sang kepala keluarga memang mewajibkan seluruh anggota keluarga nya untuk menghentikan aktivitas bekerja setiap hari minggu supaya semuanya dapat berkumpul dan melakukan aktivitas bersama sama.

"Kapan kapan ya mam, Raeena lagi sibuk jalanin project sama unicef." Miguel menyomot potongan semangka yang di sodorkan maid nya. Mereka sedang bersantai di gazebo belakangan yang lebih mirip taman kota saking luasnya.

Thea merengut, dirinya merasa kesepian karena semua anggota keluarga nya laki laki dan sangat sibuk dengan karir masing masing. Dia merindukan pasangan pasangan sang putra, Jasmine dan Raeena.

"Keren ya pah Raeena. Masih muda tapi karir nya udah cemerlang banget. Dokter, aktivis terus mama denger denger dia juga baru lelang lukisan nya buat acara amal. Iya mas?"

Miguel hanya tersenyum menanggapi. Dirinya terlalu larut pada buku yang dia baca. Juga semangka buah favorit nya yang terlihat begitu nikmat.

"Kamu juga dek, kapan ajak Jasmine kesini? Mama kangen mah shoping lagi sama anak itu."

Jairo hanya bergumam ketika eksistensi nya terlihat.

"Papa tau gak pah? Selera Jasmine tuh cantik cantik. Inget yang bross berlian yang waktu itu mama kasih tahu ke papa? Itu Jasmine yang pilihin tau pah."

Jayden yang sedang bermain bersama beberapa koleksi burung nya hanya mendengus. Iya memang cantik, tapi tagihan yang datang sangat membengkak. Lebih dari 2 milyar istri nya habiskan hanya untuk sebuah berlian yang tidak dipakai sama sekali.

Tapi mau bagaimana, Jayden sudah terbiasa dengan keterkejutan nya akan hobi sang istri yang cenderung mahal. Dia sudah hampi 30 tahun menghadapi tagihan tagihan sang istri. Untung nya uang yang dia miliki tidak akan pernah habis sekalipun dia membeli roket antariksa.

Jairo mendengus, tahu sekali tabiat Jasmine yang memang gemar berbelanja seperti mama nya. Dan dia dihadapkan pada pasangan yang jarang membelanjakan dirinya.

Bukan nya Jairo pelit, hanya saja semua uang hasil dari membuat dan mem produseri sebuah lagu atau dari sisa uang jajan nya sendiri dia tabung. Guna keperluan ke depan nya. Dia bukan nya sanksi akan kekayaan papa nya, dia yakin sampai tua sekalipun jika dia tidak bekerja, papa dan mama nya masih sanggup membiayai hidup nya, apalagi Jayden dan Thea bukan tipe orang tua yang perhitungan.

Hanya saja dia butuh dana jika sewaktu waktu dia ingin memberontak dari keluarga besar ibunya yang memang sangat membenci pemusik seperti dirinya. Juga ancang ancang apabila dia ingin mengajak Haneesa kawin lari. Cintanya pada perempuan itu sudah berada di ambang, akan dia lakukan apapun cara nya untuk mendapatkan Haneesa.