Dua puluh lima

2.8K 341 37
                                    

••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





••••••


Theara berbaring di atas kasur besar di kamar nya.

"Gery, cari tahu siapa perempuan yang dimaksud anak saya tadi." Theara memejamkan mata.

Sedang Gery, ajudan dan bodyguard kepercayaan nya hanya mengangguk. "Baik nyonya."

"Pastikan data diri semua nya lengkap, riwayat hidup nya dan lain lain. Saya tidak bisa membiarkan cucu saya terlahir dari rahim perempuan tidak jelas. Jika perempuan itu setara dengan keturunan Santoso. Saya mungkin akan mempertimbangkan pernikahan Miguel dengan perempuan tersebut."

Gery mengangguk lagi, kemudian dia membalikan tubuh.

"Oh iya."

"Cari tahu apa yang suami dan anak bungsu saya bicarakan di apartemen nya kemarin." Theara mengibaskan tangan meminta Gery pergi dan membiarkan nya istirahat.


Jika gadis itu benar benar terlibat dalam pemberontakan kedua putra nya. Maka Theara akan benar benar menghancurkan Haneesa hingga dia meminta ampun dan memohon pada nya.


"Terima kasih pada Hani karena dia benar benar bekerja sebagai keponakan yang baik."

Lalu seringaian itu muncul pada bibir cantik nya.




•••••


"Morning sunshine, its time to wake up."

Haneesa mengerinyit kan dahi ketika tidur lelap nya terganggu. Sebuah benda basah dan kenyal terasa berkali kali mendarat pada bibir dan seluruh permukaan wajah nya.

Ngghh

Haneesa menggeliat

"Cmon sunshine. Ada salad buah kesukaan lo yang menunggu di meja makan."

Lalu Haneesa perlahan membuka mata. Mendapati cahaya menyilaukan yang menyambut diri nya.

Sudah berapa lama yah dia tertidur? Haneesa merasa tidak rela jika dia dibangunkan dari tidur nya yang lelap.

"Jairo." Haneesa bergumam pelan. Tangan kecil nya terangkat dan meraih dagu tajam laki laki didepan nya tersebut.

Apakah ini mimpi nya yang lain?

Seingat Haneesa, gadis itu berakhir pingsan di depan pagar kediaman nya sendiri karena menahan sakit yang teramat sangat dari dalam perut nya.

"Your Here." Tangan nya bergerak mengelus permukaan dagu sosok di depan nya tersebut.

Jairo menutup mata merasakan lembut nya sentuhan kecil yang diberikan Haneesa. Begitu menenangkan.

ROYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang