Dua puluh satu

2.8K 338 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haneesa if she has short hair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Haneesa if she has short hair




••••••





Hani memejamkan mata, tebakan nya tidak meleset ternyata.

"Usia nya sudah 11 minggu. Dan ini bukan keadaan yang biasa."

"Kondisi nya buruk, pertumbuhan nya terhambat. Janin itu terlalu kecil untuk ukuran janin 11 minggu."

Dokter Lauren, salah satu dokter spesialis kandungan terbaik terlihat mengerinyit kan alis nya begitu melihat rekaman berisi titik titik yang terlihat begitu kecil.

Kepalanya menggeleng. "Ini bukan hal biasa dokter Hani, selama Dua puluh tahun saya menjadi dokter obgyn, ini adalah kasus pertama yang saya temui."

Hani hanya menyimak, kepala nya kemudian menoleh pada persepsi Haneesa yang masih terisak di atas brankar dengan keadaan perut yang terbuka.

Setengah jam yang lalu, gadis itu habis menangis sejadi jadi nya ketika semua tespack yang dia uji menunjukkan 2 garis merah yang begitu jelas. Bukan lagi terlihat samar. Seakan sang janin di dalam perutnya begitu semangat dan menggebu menunjukan eksistensi nya pada sang ibu mereka.


"Apa itu dokter?" Tanya Hani.

Dokter Lauren menengok ke arah Haneesa yang masih memejamkan mata.

"Nona Haneesa, bisa saya mengajukan pertanyaan yang sedikit pribadi?"

Haneesa yang sedang mencoba meyakinkan jika ini hanya mimpi, hanya mengangguk saja. Badan dan pikiran nya begitu lelah. Otak nya masih berusaha menyangkal semua yang terjadi pada hari ini.


Dokter Lauren mengangguk, "kapan terahir kali ada melakukan hubungan intim?"

Haneesa mengerinyit kan dahi, mencoba mengingat ngingat, kapan terahir kali dia melakukan hal terlarang tersebut.

ROYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang