Tiga puluh enam

3.7K 403 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.....

Haneesa meringkuk. Memegang perut nya erat erat.

Mulut nya mengeluarkan ringisan lirih yang menyayat hati. Siapapun yang mendengar nya pasti akan beriba diri.

Harus nya seperti itu.

Tapi, nyata nya dia kini sendiri. Satu satunya laki laki yang ia gantung kan seluruh hidupnya, hanya berdiri di luar sana tanpa peduli pada Haneesa.

Meninggalkan nya di ruangan putih yang selalu menjadi mimpi buruk nya.

Karena disini, semua kenangan buruk di hidup Haneesa seperti berputar menjadi satu, menggerogoti seluruh pikiran nya. Seolah berbondong bondong meminta untuk diingat dan merusak kewarasan dirinya.

Seperti saat dimana semua malapetaka itu terjadi.


.....
2 jam setelah Haneesa di culik.




"Sudah bangun rupanya?" Haneesa mengerjapkan mata nya kala pandangan nya terbuka dan silau menerpa.

Tubuh nya sakit terutama bagian perut.

Merasakan itu, Haneesa bergegas menyentuh bagian perut bermaksud untuk memeriksa keadaan sang buah hati.

Tapi bukan nya berhasil, Haneesa malah merasakan tangan nya seperti ada yang menahan.

Tunggu, dia di ikat?

Benar, tangan nya terikat di belakang kursi yang dia duduki.

Mulut nya ingin berteriak. Tapi apa daya sebuah kain ternyata menyumpal mulut nya, menyebabkan suara nya keluar sia sia.

"Sudah lama sekali ya Haneesa, sejak pertemuan kita terakhir kali. Kamu terlihat begitu jumawa dan berani menantang saya."

Mata gadis itu merah dan berair. Hati nya sesak luar biasa. Perasaan nya kalut, takut, cemas dan marah menjadi satu.

"Saya senang akhir nya bisa sedekat ini dengan kamu."

Theara tertawa puas. Namun bagi Haneesa tawa itu terdengar seperti lonceng kematian karena sumpah demi apapun, perasaan nya mendadak tidak enak.

Haneesa ingin sekali menyumpahi perempuan tua didepan nya ini.

"Ouh! Kamu ingin berbicara pada saya rupanya."
Mata nya mengisyaratkan pada anak buah nya untuk membuka ikatan pada mulut Haneesa.

"Apah yang tante mau?" Haneesa terengah, jantung nya berpacu cepat dan perut nya sakit sekali.

"Loh jangan buru buru gitu dong, kita ngobrol sebentar yah. Saya penasaran dengan kamu."

ROYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang