Prolog

3.8K 312 34
                                    

Lelaki berusia 36 tahun itu memasuki area pemakaman, dengan sebuah buket bunga di tangannya. Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah figura foto seorang pemuda dengan senyum manisnya.

Ia meletakan bunga mawar putih kesukaan sang anak, lantas mengusap lembut figura di hadapannya.

"Je, Papa datang. Jeje udah ngga ngerasa sakit lagi, kan?" ucapnya. Ia menundukan kepalanya, berusaha menghalau rasa sakit dan juga air mata.

"Jeje pergi tanpa pamit, hm? Kenapa pergi secepat itu, nak? Papa sendirian disini. Jeje lebih pilih ikut Mama, ya?"

Rintik hujan mulai membasahi bumi, membiarkan si lelaki menangis bersamaan dengan turunnya hujan.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang