16. Kembali ke Demiland

141 46 1
                                    

Dua burung api mendarat di depan gerbang sebuah Negeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua burung api mendarat di depan gerbang sebuah Negeri. Haven dan Jake berjalan lebih dulu menghadap salah satu pengawal Negeri. Posisi mereka sudah siaga untuk menyerang, tetapi melihat kedatangan Jake tongkat sihir mereka kembali diturunkan. Jelas, ia kan murid nomor satu dan anak dari kepala sekolah.

Anak itu turun dari punggung burung api milik Aland. Ia hanya berdiri di samping Casper dan menatap sekitar seolah tak pernah mengunjungi tempat ini. Haven yang melihat lantas mendekat dan menyenggol lengan Jake. "Kenapa? Bilang pada mereka jika kita ini warga Demiland dan murid profesor Laurent."

Alis Jake terangkat sebelah, menatap Haven dengan keraguan. "Laurent?"

Haven berdecak dan merotasikan bola matanya, sudah lelah ia dengan tingkah teman satu sekolahnya itu. "Jangan berlagak lupa, ayolah ini sudah dibicarakan dan setuju atau tidak kita tetap ke Demiland."

Merasa janggal salah satu pengawal mendekat, tongkatnya tergenggam erat. "Kau Jake anak kepala sekolah, bukan? Masuklah, tapi siapa mereka?"

Haven dan Jake saling melirik, sebenarnya Haven ingin menjawab, namun ia sudah menghapus semua ingatan pengawal tentang dirinya.

"Merek adalah teman-temanku, profesor Laurent sudah memberikan izin, jika tidak percaya kau bisa bertanya padanya langsung," jawab Jake dengan yakin.

Salah satu pengawal mendekat dan berbisik pada pengawal yang kini berdiri di depan Jake. "Biarkan saja mereka masuk, anak penyihir nomer satu di Negeri ini tak akan berbohong."

Pengawal itu menatap Jake sekilas, ia merasa ragu dan entah apa yang membuatnya merasa seperti itu. Tangannya merogoh saku untuk mengambil selembar kertas kecil berwarna putih dan hitam. "Tolong kemarikan tangan mu."

Jake lantas mengulurkan tangan tanpa ragu, berbeda dengan Haven yang menatap dengan raut keheranan. "Mengapa kau beri kertas itu?" tanya Haven pada pengawal yang mengikat kertas pada pergelangan tangan kanan Jake.

"Tidak, hanya sebagai ucapan selamat datang," ujar pengawal dengan santai.

Haven tahu betul, menjadi murid sekolah Dewitch tentu tahu maksud kertas hitam putih itu.

Pengawal yang berdiri di dekat gerbang merapalkan sebuah mantra untuk membuka gerbang. Mereka dipersilakan untuk melewati gerbang dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah Dewitch.

Melihat mereka menjauh, salah seorang pengawal mendekat pada pengawal yang mengikatkan kertas pada Jake. "Kau tahu betul kan apa fungsi kertas itu?"

"Ya aku tahu."

"Tapi dia bukan orang asing. Dia anak profesor Stewart."

"Maka dari itu, auranya tak sama dengan keluarga Stewart. Aku merasa ada sihir kegelapan dalam dirinya, kita lihat saja kertas itu. Berubah hitam atau putih."

✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Sepanjang lorong sekolah, banyak murid yang atensinya terambil penuh akibat kedatangan mereka yang tiba-tiba. Meskipun penampilan yang tidak rapi, seperti baju yang penuh darah dan lumpur, bahkan ada beberapa baju yang robek.

The Guardians  [ENHYPEN & TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang