28. Kilas Balik: Livingstone dan Penguasa Dunia Elemen

104 28 0
                                    

Seseorang dengan jubah hitam berjalan menyusuri gang sempit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang dengan jubah hitam berjalan menyusuri gang sempit. Kedua tangannya ia masukkan dalam saku jubah. Penampilannya begitu tertutup dengan tudung yang menyembunyikan wajahnya. Tangis bayi itu membuatnya berhenti, kepalanya menengok ke arah sumber suara.

Berusaha mengabaikan, tetapi tangisan itu seolah menariknya untuk mendekat. Ia putuskan untuk menghampiri, hingga sepasang mata abu cerah itu menangkap kain yang menutupi sebuah kardus. Tangan itu menyibaknya.

Bayi yang sejak tadi meraung kini telah berhenti, tangan dan kakinya mengayun ke atas, ia tertawa melihat wajah pemuda berjubah hitam itu.

"Halo bayi kecil, kau manis sekali." Pemuda itu langsung mengambil si bayi dan menggendongnya. Tudung itu ia sibak agar tidak menghalangi pandangannya.

"Kau tenang saja, aku sudah menjamin orang tuamu berada di tempat yang indah." Kembali melangkah menyusuri gang sempit dan gelap, ia tak henti-hentinya membuat lelucon agar si bayi tertawa.

Di tengah pesta yang meriah, sang pemimpin negeri berkeliling ruangan untuk menyambut para tamu. Para pejabat besar Demiland menjabat tangan Eros, senyum merekah dengan ucapan selamat yang mereka berikan. Eros menggiring tamunya menuju sang istri.

Wanita cantik nan anggun itu duduk dengan gaun yang sederhana tetapi nampak elegan. Di sebelahnya terdapat ranjang bayi.

"Astaga nyonya Dianna, putramu tampan sekali. Aku ikut senang dan selamat atas kelahiran putramu." Istri salah satu petinggi itu menjabat tangan Dianna, istri Eros.

"Terima kasih, aku senang sekali."

Eros dan pejabat lainnya ikut tertawa, mereka berbincang kecil. Entah itu tentang pemerintahan atau masalah lingkungan mereka.

"Aku yakin anakmu akan menjadi pemimpin negeri yang hebat. Oh, ya, boleh ku tahu namanya?"

Dianna mengangguk, senyum di wajahnya tak pernah luntur. Jelas menggambarkan kebahagiaan yang tak hingga ujungnya. "Namanya Stewart, sudah pasti ia akan menjadi pemimpin negeri yang sangat hebat dan bijak."

"Baiklah, ayo nikmati jamuannya." Eros mempersilakan tamunya menuju meja makan, tetapi saat kakinya hendak melangkah, jendela-jendela besar ruangan itu terbuka bersama dengan angin yang  kencang membawa dedaunan kering.

Lampu padam, petir bersautan dengan kilat yang membuat ruangan itu tampak terang sejenak. Eros langsung menghampiri istrinya dan memeluknya. Para penjaga bergegas melindungi sang pemimpin negeri.

Para tamu berisik, mereka bertanya-tanya masalah lampu yang tiba-tiba padam. Pintu besar ruangan yang semula tertutup, tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Penjaga yang berdiri di depan pintu itu tumbang. Semua tamu menjadi takut dan berteriak.

Semua penjaga bersiaga jika saja ada serangan, tetapi semua berhenti begitu saja. Para tamu tak bergerak bagaikan patung dengan pakaian mewah. Eros melihat sekitar, tak ada yang bergerak kecuali dia, istri dan anaknya.

The Guardians  [ENHYPEN & TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang