Korban Perundungan

2.6K 149 5
                                    

Allen memandang Kayla yang sedang sibuk membersihkan rumah. Ia terus memperhatikan gadis itu yang hanya diam dan terkesan biasa saja. Berbeda sekali dengan beberapa bulan yang lalu. Jika Kayla melihat dirinya, istrinya itu akan selalu banyak bicara dan mencari-cari alasan agar bisa berinteraksi dengannya.

"Ehem!"

Allen sengaja berdehem untuk menarik perhatian Kayla. Ia melirik gadis itu dan mengerutkan keningnya karena tidak ada respon yang diberikan.

"Uhuk! Uhuk!"

Kayla menghentikan tangannya yang sedang mengelap meja. Ia mengangkat kepalanya dan melihat Allen yang sedang memegangi lehernya.

"Kamu batuk?" Tanya Kayla.

"Menurut lo?" Tanya Allen balik.

"Oh."

Mendengar jawaban Kayla, Allen langsung tercengang. Ia meletakkan kedua tangannya di pinggang dan menajamkan penglihatannya.

"Itu respon lo sebagai seorang istri?!" Sarkas Allen.

Kayla menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap Allen dan menunjukan pekerjaan yang sedang ia lakukan. "Aku pembantu kamu, Al. Bukan istri kamu."

Skakmat!

Allen terdiam mendengar perkataan Kayla. Ia mengalihkan wajahnya dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Siapa yang bilang gitu?" Tanya Allen.

"Kamu." Jawab Kayla.

"Kapan gue bilang?"

Allen berpura-pura lupa untuk pertanyaannya sendiri. Ia mewanti-wanti dan segera mencari alasan jika Kayla menjawab pertanyaannya.

"Kalo kamu merasa gak ada bilang, berarti kambingnya Pak Iwan yang tinggal dibelakang perumahan." Jawab Kayla.

"Lo!"

Allen menunjuk Kayla geram dengan jari telunjuknya. Ia benar-benar tidak percaya jika gadis ini bisa menyamainya dengan seekor hewan?

"Kenapa, Al?" Tanya Kayla polos.

"Gue mau makan!" Kesal Allen.

"Aku gak masak."

"Sekarang masak sana!"

"Isi dikulkas kosong."

"Kenapa bisa kosong?!"

"Aku gak belanja lagi."

"Kenapa?! Gue kan kasih lo uang untuk belanja! Kemana uangnya?!"

"Uangnya aku simpan dilemari. Untuk apa aku belanja kalo kamu nya juga gak pernah makan makanan yang aku masak selain mie instan."

Double skakmat!

Allen kembali terdiam mendengar perkataan Kayla. Ia mengepalkan kedua tangannya dan berjalan mendekati gadis itu.

"Berani lo sekarang sama gue?!" Desis Allen.

"Kenapa gak berani? Kamu manusia, aku juga manusia. Kamu makan nasi, aku juga makan nasi." Jawab Kayla.

Kayla tersentak ketika Allen menarik lengannya. Ia mencoba terlihat biasa saja ketika laki-laki itu mencengkeram erat lengannya.

"Ikut gue!" Bentak Allen.

"Kemana?" Tanya Kayla menahan sakit.

"Gak perlu lo tau! Ganti baju dan langsung pergi ke mobil!"

Setelah mengatakan itu, Allen melepaskan lengan Kayla. Ia berjalan mengambil kunci mobilnya diatas meja dan berjalan keluar dari dalam rumah. Sedangkan Kayla, ia mengusap-usap lengannya yang masih sakit dan menatap Allen dengan bingung.

Mengukir Luka (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang