"Cari istri saya sampai ketemu. Saya tidak mau tau. Pokoknya harus ketemu."
Setelah mengatakan itu, Allen mengeluarkan foto Kayla. Ia memberikan foto mantan istrinya itu kepada orang-orang baru suruhannya.
"Baik, Pak." Jawabnya.
"Pergi." Ucap Allen.
Membungkukkan badannya, orang suruhan Allen berjalan mundur dan keluar dari dalam ruangan kerja atasannya itu. Ia juga membungkukkan badannya ketika ketiga Boni masuk kedalam ruangan Allen yang hanya menganggukkan kepalanya.
"Masih nyari Kayla?" Tanya Boni.
"Masih." Jawab Allen.
"Kayla dan keluarganya beneran pergi?"
"Lo juga ikut waktu itu, Bon."
"Bukan gitu maksudnya. Emang lo yakin Kayla beneran pergi jauh?"
Allen terdiam mendengar pertanyaan Boni. Ia mengembuskan nafasnya dan memejamkan matanya membayangkan wajah Kayla tiga bulan yang lalu.
"Bon." Panggil Allen.
"Apa?" Jawab Boni.
"Istri gue cantik."
Mendengar itu, Boni menggelengkan kepalanya. Ternyata, kondisi Allen benar-benar belum pulih sepenuhnya. Bahkan, ia masih menganggap Kayla istrinya dan suka berteriak histeris jika teringat dengan perpisahannya.
"Boleh gue ralat?" Tanya Boni.
"Ralat apa?" Tanya Allen.
"Mantan istri."
"Dia masih istri gue."
"Darimana segi apa?"
"Gue gak pernah datang ke persidangan."
"Mau lo datang atau enggak, sidang tetap jalan dan udah putus! Lo resmi bercerai dari Kayla."
Brak!
Allen memukul meja setelah mendengar perkataan Boni. Ia menatap tajam temannya itu dan menunjuk pintu keluar.
"Pergi!" Desis Allen.
"Terserah! Lo harus terima kenyataan!" Jawab Boni.
"KELUAR!!!"
Boni langsung berjalan kearah pintu. Ia memegang gagang pintu dan menoleh kebelakang sebelum keluar. "Ikhlasin Kayla. Biarin dia hidup bahagia."
Setelah mengatakan itu, Boni keluar dari ruangan Allen. Ia mengembuskan nafasnya karena merasa kasihan dengan temannya itu yang masih mengalami depresi berat setelah kehilangan sosok yang sangat berarti untuknya.
Sementara Allen, ia mengambilnya ponselnya diatas meja ketika sebuah pesan masuk dari salah satu orang suruhannya mengirimkan pesan.
"Gak mungkin!"
Allen menggenggam erat ponselnya. Ia langsung berdiri dan mengambil kunci mobil untuk bergegas pergi mengikuti kabar yang baru saja ia terima.
***
Allen berjalan ditaman yang jauh dari hiruk pikuk kota. Setelah menempuh jarak hampir lima jam, ia langsung bergegas mendekati bangku taman mengikuti petunjuk yang diberikan.
Langkahnya langsung terhenti saat matanya menangkap sosok yang sangat dia rindukan. Bahkan, air matanya jatuh dan tak bisa ia bendung lagi ketika melihat langsung apa yang ia dengar dari salah satu orang suruhannya.
Disana, ia melihat Kayla yang sedang duduk seorang diri menikmati sore hari sendirian. Dan juga, kondisi gadis itu sangat jauh berbeda dari tiga bulan lalu saat mereka berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengukir Luka (Short Story)
Ficção GeralAllen terpaksa menikah dengan Kayla karena desakan dari ibunya untuk menikahi anak dari temannya. sedangkan Allen, ia langsung menolak permintaan ibunya itu karena sudah memiliki kekasih dan berencana akan melamarnya. Sedangkan Kayla, ia langsung me...