Sampai Kapan Aku Harus Bertahan?

2.5K 119 5
                                    

Kayla duduk sendirian dipondok yang ada di pantai. Ia menatap sedih Allen yang sedari tadi terus bersama dengan Bela dan melakukan foto bersama tanpa perduli dengan dirinya.

"Ngapain sendirian disini?" Tanya Dimas yang baru datang.

"Duduk aja." Jawab Kayla.

"Jalan-jalan, yuk."

"Gak bisa. Aku harus jagain tas nya Bela."

"Ngapain lo jagain tas dia?! Suruh dia jaga sendiri!"

Mendengar nada bicara Dimas yang terkesan kesal, Kayla tertawa. Ia meninju pelan lengan laki-laki itu dan menurunkan kedua kakinya kebawah.

"Marah-marah mulu. Cepet tua nanti kamu." Canda Kayla.

"Biarin. Gue tua juga tetep ganteng." Jawab Dimas sombong.

"Ganteng apaan? Pasangan aja belum punya."

"Wah! Menghina banget lo!"

"Bukan menghina, tapi emang faktanya begitu."

Dimas menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Kayla. Lalu, ia merangkul bahu gadis itu yang tersentak kaget dengan tindakannya.

"Gue bukannya belum punya pasangan, tapi gue lagi nunggu orang yang disia-siakan sama suaminya." Ucap Dimas.

"Nyindirnya gak usah gitu juga kali, Dim!" Kesal Kayla.

"Loh? Kok nyindir? Emang situ merasa?"

"Tau ah!"

"Loh? Kok ngamuk mbak nya?"

"Dimdim! Ih!"

Dimas tertawa terbahak-bahak mendengar kekesalan Kayla. Ia mengacak-acak rambut gadis itu dan kembali merangkul bahunya.

Ehem! Ehem!

Boni yang baru datang berpura-pura berdehem ketika berdiri disamping keduanya. Ia berjalan dan duduk disamping Kayla yang kosong.

"Istri orang, Om." Tegur Boni.

"Ck! Ganggu aja lo!" Kesal Dimas.

"Sebagai penyelamat hubungan pernikahan, gue harus mengganggu lo."

"Gak usah urusin gue! Tuh! Urusin aja si Al sama boneka santetnya!"

Mendengar perkataan Dimas, Kayla mengernyitkan keningnya. Ia melepaskan tangan laki-laki itu yang merangkul bahunya. "Kok boneka santet?"

"Ya liat aja sendiri! Make up nya menor banget!" Jawab Dimas berapi-api.

"Anj- hahahaha!"

Boni tertawa ngakak mendengar perkataan Dimas. Ia memukul-mukul pahanya sendiri karena merasa lucu dan menyenggol lengan Kayla.

"Menurut lo, bener gak yang dibilang sama Dimas?" Tanya Boni.

"Boneka santet mah serem. Ini mah lebih mirip sama boneka Annabelle." Jawab Kayla polos.

"Heh! Itu mah lebih serem lagi!" Celetuk Dimas.

"Kay, lo jarang ngomong. Tapi kalo sekalinya ngomong, omongannya suka bener! Tepat banget!" Heboh Boni.

"AL!!!"

Kayla, Boni dan Dimas langsung menoleh melihat Bela. Mereka bertiga melihat gadis itu yang sedang menarik tengkuk Allen. Lalu, ia mencium bibir laki-laki itu ketika ia melihat Kayla yang menatapnya dari jauh.

Melihat itu, Kayla terdiam dengan tubuh yang menegang. Ia meremas ujung tempat duduk pondok dan langsung menoleh kesamping. Dan, itu semua tidak luput dari pandangan Boni dan Dimas.

Mengukir Luka (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang