Hari ke 4, sepertinya hari ini kelas kami akan sepi lagi karna sejak hari ke 3 pembatasan siswa masuk sudah diberlakukan.
'Sial sepertinya aku datang terlalu pagi' ujarku
yah bagaimana lagi jam bahkan masih menunjukan jam 5.45 aku memilih alasan tersendiri tapii alasannya karna aku sedang tinggal sendirian rumah terlalu sepi jadi aku memutuskan langsung kesekolah. Melihat sunset dipagi hari juga sangat menyenangkan.
Aku kemudian memutuskan tempat duduk yang sepertinya akan nyaman di duduki di hari ini. Aku memilih tempat duduk baris ke 2 nomor 2 karna sepertinya aku bakal mendengar penjelasan guru dengan jelas disitu.
Setelah memutuskan tempat duduk aku hanya berjalan jalan menjelajahi sekolah kami karna jujur aku belum tau dimana kantin =_= itu hal awal yang harus diketahui bukan?
Setelah kembali kekelas kelas sudah ramai, aku hanya kembali sibuk memainkan handphone. Tanpa sadar pelajaran akan dimulai pelajaran pertama berakhir dengan baik. istirahat pertama pun dimulai sepertinya aku cukup dikenal karna banyak yang mengajak ku istirahat bersama.
aku hanya tersenyum menolak, aku tahu mereka tidak tulus karna mereka mulai seperti ini sejak pelajaran matematika. Ceritanya
ketika kelas kami digabung dengan kelas AP-3 untuk pelajaran mtk karna mapel kami bertabrakan dengan mereka, jadi karna guru kami orang yang sama dia memutuskan menggabungkan kedua kelas.
Ketika pelajaran dimulai, penjelasan awal diberikan. kemudian kami diberikan soal dan jika kamu tahu kamu dapat langsung maju dan meminta guru mengechek jawaban.
jika kamu menjadi orang pertama yang benar, kesempatan menerima jawaban ditutup. kamu harus menjelaskan kedepan jawaban yang benar. dan aku menjadi orang yang melakukan itu berturut-turut dan menjadi orang dengan nilai benar terbanyak
hingga aku aneh 'perasaan ini aku yang pintar atau mereka yang kurang di matematika sih' ujarku heran
Karena yang aku tahu adalah aku kurang handal atau biasa aja di pelajaran matematika tapi mengapa sekarang aku terlihat menjadi yang paling pintar??
Dan sejak hari itu aku menjadi orang yang dianggap pintar matematika dan sejak hari itu juga guru matematika itu mengenal nama ku, juga teman teman mulai berbicara terlebih dahulu kepada ku.
Itu tampak terlalu asing untukku.
Kembali ke waktu sekarang,
Ketika semua orang beristirahat aku melihat satu anak yang tidak menonjol sedang menunduk memainkan handphone aku sadar tidak ada yang mengajak nya jajan bersama.Jiwa empaty ku pun terdorong untuk bertanya, Aku berdiri dari tempat dudukku dan menghampirinya nya.
'Hai!' aku mengintip tag namanya tanisha ailisya shaenette 'tanisha mau makan bareng?' Tanya ku tersenyum
dia membalas senyuman ku
'hai yuna, boleh' ujarnya mengiyakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be The One
Teen FictionKetika pertama kali melihat nya perasaan aneh itu bermunculan, kehidupan sekolah yang normal ku sepertinya berakhir... sejak kapan perasaan ini mulai membesar? bukankah aku menyembunyikan nya dengan sangat baik? harusnya perasaan ini telah hilang se...