Pembatasan hubungan lino ternyata berdampak juga padaku, aku bilang padanya untuk mencoba lebih mengeksplor diri kepada teman laki laki yang lain. Karna aku tahu mereka bukan tidak mau berteman dengan lino tapi lino terlalu sulit didekati.
Aku turut bahagia melihat senyumnya mulai mengembang dan semangat belajar nya mulai muncul, walau hanya sekedar mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu.
Entah apakah aku yang terlalu memperhatikan nya atau aku yang terlalu peka, aku sadar jika sifatnya mulai berubah
'lingkungan merubah sifat seseorang' itu benar,
semenjak accident yang dialaminya, dia menjaga jarak dari perempuan lebih tepatnya dia tidak sedekat dulu untuk mengobrol panjang, mereka hanya bercanda ketika ruang kelas itu membutuhkan candaan agar terdengar suara. dia lebih dominan bermain dengan geng cwok dikelas kami. mungkin hanya aku, bianca, tanisha, angel perempuan yang sering di ajak berbicara serius.
tetapi tetap saja dia lebih banyak berinteraksi dengan ku, aku yang tidak pernah terganggu akan kehadirannya selalu berada disisinya ketika dia membutuhkan sesuatu. ya walaupun lino cenderung jarang meminta bantuanku
kedekatan aku dan lino tentu menuai banyak perhatian dari warga sekolah. Tentu saja banyak rumors yang beredar diantara kami berdua, karna kami terbilang terlalu dekat.
aku memang tidak pernah terganggu dengan rumor yang beredar. iya awal nya begitu, tetapi seiring berjalannya waktu. Aku takut rahasia ku terbongkar ya, rahasia bahwa aku menyukainya.
Kedekatan kami terus berlanjut hingga akhir semester, rumors yang mulai sulit ku tangani karna banyaknya pertanyaan yang diajukan. Membuat jawabanku semakin singkat dan membuat ku semakin menjaga jarak dengannya.Sikapnya yang tetap biasa saja membuat banyak orang kebingungan termasuk aku.
Sikapnya tidak normal untuk seorang teman yang kutahu, dia terkadang melewati batas.
Aku yang tidak ingin jatuh cinta sendirian mulai mempertanyakan hubungan kami yang mulai ambigu. aku ingin hubungan yang jelas, teman ya teman, aku semakin ingin mengetahuinya agar aku dapat menyiapkan langkah ku berikutnya. untuk membunuh perasaanku atau merawatnya. mengingat waktu yang semakin menipis,
kami akan segera diberangkatkan untuk magang pada bulan september. sikap nya begitu ambigu untuk ku yang menginginkan sebuah kejelasan, aku memang tidak pernah mempertanyakan hubungan kami karna dengannya aku merasa tidak perlu menanyakannya.
banyak nya orang yang mempertanyakan hubungan kami membuatku juga memikirkan nya kami ni apa sih? kadang kami sempurna sebagai seorang teman namun kami juga terkadang terlalu dekat untuk dibilang hanya seorang teman.
dia menceritakan semua rencana hidupnya kepadaku, ikut marah ketika seseorang meremehkanku, selalu ada ketika aku membutuhkan teman cerita, selalu peka dan menemani ku ketika aku sendiri, berada didekatnya saja sudah membuatku semangat menjalani hari hari di sekolah. dia memang terkadang membuatku menjadi salah paham tentang apa artinya pertemanan
mengingat waktu magang yang akan berlangsung dalam satu bulan lagi itu melegakan karna semua rumor itu pasti akan menghilang dalam waktu 6 bulan tetapi itu juga menyedihkan untukku, aku tidak mempunyai alasan lagi untuk berkabar dengannya.
hari ini kami akan melakukan praktik sholat jenazah,
aku menjalani sisa 30 hari itu tanpa absen sekalipun aku ingin menyimpan stok rinduku padanya. walaupun dia adalah tipe anak yang menyimpan satu harinya dalam satu bulan untuk meliburkan dirinya sendiri aku tetap rajin menanyakan kabarnya dengan alasan wali kelas kami menanyakan kabarnya. iya memang begituu aku tidak mengada ngada wali kelas dan teman teman yang lain memang menanyakan kabarnya pada ku. ya walaupun mereka tidak menanyakannya pun, aku tetap akan bertanya karna aku selalu penasaran dengan hari hari yang kamu jalani.
hari ini kami akan praktik sholat jenazah tetapi circle ku tidak lengkap dikarnakan tanisha yang sedang memenuhi panggilan wawancara dan bianca yang sedang mengalami diare, aku sempat kerumahnya untuk mengambil surat, sekalian memaksa dan meyakinkan nya jika diarenya tidak separah itu. dia kadang melebih lebih kan agar dapat memakai jatah liburnya di hari jumat, dia pernah menceritakan rencananya padaku oleh karna itu aku tidak percaya jika dia memang benar benar sakit.
aku sedikit kesal padanya kenapa harus diare hari ini karna aku yakin aku akan duduk sendirian karna wawancara tanisha akan berakhir bertepatan pada jam pulang sekolah, jadi dia tidak perlu kesekolah lagi huhuhu. sepertinya aku memang ditakdirkan sendirian hari ini
hari yang aku pikir akan menjadi sangat buruk terrnyata salah besar, aku duduk bersama jojo karna dia sendirian lalu sholat jenazanya berlangsung sangat serru karna sangat lucu melihat si ujang di bungkus menggunakan kain kavan lalu dia berkata 'woy jangan di pegang bagian itu, itu kekencengan , kepalaku wee, wee aku gak bisa nafas.' gelak tawa menggelegar memenuhi ruangan musolah itu.
tetapi awalnya banyak kandidat yang mengajukan diri menjadi calon jenazah. sebenarnya aku mengajukan diri menjadi jenazanya karna terlihat menyenangkan , tetapi karna kalah hompimpa aku tersingkirkan di babak final 2. tetapi aku berfikir tuhan sangat baik karna menyingkirkan ku hahaha.
Dalam keadaan ramai dan berisik seperti itu pun mataku tetap lekat kearah matanya, aku langsung membuang mata ketika dia menatap balik kearahku. handphone yang semula menatap kearahnya kualihkan ke arah asahi yang sedang menaruh buku yasin ke atas kepala ujang. aku yakin video di handphone ku itu merekam tatapan hangat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be The One
Teen FictionKetika pertama kali melihat nya perasaan aneh itu bermunculan, kehidupan sekolah yang normal ku sepertinya berakhir... sejak kapan perasaan ini mulai membesar? bukankah aku menyembunyikan nya dengan sangat baik? harusnya perasaan ini telah hilang se...