Pada Desember tahun ini, cuaca tampak berubah ubah tetapi selalu didominasi dengan hujan. Aku menyukai hujan jadi aku tidak pernah terganggu dengan dingin.
Tapi mungkin persepsi orang dapat berubah bukan?
Dalam novel yang pernah kubaca katanya begini,
" Jangan pernah jatuh cinta saat hujan turun. Karena ketika besok lusa kamu patah hati. setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu.”
Aku pikir itu hanya ucapan klise yang dibuat penulis agar lebih dramatis. Tetapi setelah hari itu mungkin aku akan mulai mempercayai nya.
Hujan kembali mengguyur kota kami, tidak terlalu deras namun konstan.
Tatapi kami tetap melanjutkan pelajaran seperti biasa.Kami mempunyai tugas presentasi lagi hari ini, presentasi yang kesekian kalinya
Tetapi masih ada satu hal yang aneh menurut ku. Ya, si asahi aku masih aneh sampai saat ini. Dia selalu dikenal dengan orang yang selalu menanyakan pertanyaan sulit untuk dijawab seperti pertanyaan yang tidak memiliki jawaban. Namun ketika dia ditanya balik'apa menurut mu jawaban dari pertanyaan itu'
dia akan menjawab dengan enteng
'Ya maaf bu saya bertanya karna saya tidak tahu jawabnya juga' Hahaha anak yang lucu pikirkuHingga biasanya, para guru yang menerangkan jawaban dari pertanyaannya. Namun yang paling aneh adalah dia tidak pernah mengajukan pertanyaan ketika kelompok ku maju padahal aku sudah menyiapkan kata kata untuk melawan balik. Tetapi dia tidak pernah menanyakan pertanyaan padaku. Ya walaupun itu sesuatu yang baik.
Jam makan siang pun dimulai cuaca masih hujan tapi kami tetap memaksakan diri ke kantin.
'Makanan berkuah kaya enak nih' ujar tanisha menyarankan
'Setujuuuu' jawabku bersemangat
Mereka berjalan duluan, aku mengalihkan pandanganku kepada asahi yang Tampak kesulitan mengumpulkan buku buku.
Aku kemudian reflek mengambil buku yang hampir terjatuh 'biar aku bantu bawain. ke kantor guru kan? Ujarku menatapnya.
'Gak papa bisa kok yuna' jawabnya singkat
'udahlah ayok sekalian juga' ujarku sambil tersenyum meyakinkan
Dalam perjalanan asahi mengikuti kecepatan langkah ku.'kayaknya bakal hujan deras 'gumamnya kecil sambil menatap langit.
'Sepertinya begitu' ujarku yang masih Bisa mendengar ucapannya, mata kami bertemu. aku pun tersenyum 'oke sudah sampai, ku taruh disini ya baiii' ujarku sambil perlahan menjauh
'Makasihhhhh teriaknya sedikit samar sambil tersenyum'
Jam pulang pun tiba, bianca sedang izin dipertengahan pelajaran karna sakit, jadi hanya tinggal aku dan tanisha. Kami yang hendak pulang berpapasan dengan Lino dan Asahi mereka memang berteman dekat.
Mereka berdua berjalan mendekat ke arahku. Sontak ak mengeluarkan sesuatu dari kantong seragamku 'mau permen?' Tanyaku menawarkan.
'Maauu' ujar mereka berdua sigap memilih
'Hahah nih pilih 2 2 yaa' jawabku tertawa mengapa mereka tampak lucu seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be The One
Teen FictionKetika pertama kali melihat nya perasaan aneh itu bermunculan, kehidupan sekolah yang normal ku sepertinya berakhir... sejak kapan perasaan ini mulai membesar? bukankah aku menyembunyikan nya dengan sangat baik? harusnya perasaan ini telah hilang se...