27 Maret 2022
Tig, mataku langsung melihat dering notifikasi di handphone ku.
Hari ini ulang tahunnya,
iya dia yang ku maksud.
ulang tahun kami hanya berjarak 3 hari. Dia 27 Maret sedangkan ak 31 Maret.Mengetahui besok adalah ulang tahun dia aku menyiapkan hadiah kecil, itu permen yang mengingat kan ku tentang hari ulangtahun nya (permen cupa cupa) aku mengikat kedua permen itu membentuk pita dan menempelkan surat ditangkai nya
'selamat ulang tahun Lino, aku berharap yang terbaik untukmu'
kata kata yang terlalu simpel memang, aku tidak dapat memikirkan kata lata bagus lainnya dan juga sepertinya aku terlalu gengsi untuk menuliskan kata kata lainnya. Berharap dia senang menerimanya saja sudah membuatku senang.
Kami berada di markas tempat biasa kami duduk setelah sepulang sekolah,
'lino kok belum keluar?' Tanya yuna pada bianca dan tanisha.
'Gak tau, emang kenapa ada urusan?' Tanya tanisha balik.
'Gak, mau ngasih hadiah ultah, gak enak aja gak ngasih apa apa.' jawabku berusaha untuk biasa saja
'Emang apa??' tanya tanisha melihat kearah tas ku
'Ihh orang cuma permen' yuna mengalihkan pandangan mata tanisha
'Kayaknya bentar lagi keluar deh' jawab bianca menatap kearah parkiran sekolah
'Nahh tuh dia' ujar bianca lagi
Dia berjalan semakin mendekat ke arahku, kami lebih tepatnya.
'Haii belum pulang??' tanya lino
'Iya bentar lagi' jawab yuna menghindari tatapan lino
'Kasih gih' ujar bianca menyenggol yuna yang matanya mulai melotot
Lino dan bianca membicarakan banyak hal,
tanisha mulai menatapku beberapa kali
'Gak dikasih??' tanya tanisha
'Iya nanti' gumamku
'Lino sini woy' teriak hendry
'Iya iya bentar' jawab lino dengan suara keras
'Lino bentar,,' yuna mengeluarkan sesuatu dari tasnya mengeluarkan sesuatu
'Happy birthday'
'Inget ya wuu, makasih ya Yuna ak kesana dulu ya. Makasih' ujarnya menjauh pergi
"Deg deg deg" jantung ku masih berdebar aku yakin itu karna aku terlalu malu. Apalagi kalau bukan itu? Tentu saja aku memberi hadiah karna kami adalah teman baik bukan???
31 Maret 2022
Kami sedang berada digazebo sekarang, aku lebih nyaman berada disini. Disini dingin karna pohonnya yang rindang dan udara yang sejuk disertai dengan kolam yang dipenuhi bunga teratai.
Dengan hanya keramik sebagai alas, kami duduk menyilang bersama diatasnya.
Iya aku tahu hari ini hari ulang tahun ku. Aku merayakan ulang tahun ku sendirian.
Karna orang tua ku semua berada diluar kota, ibu dan ayahku berada di Dua pulau yang berbeda.
Aku tidak ingin hari ulangtahun ku terlupakan, jadi aku selalu berusaha membuat hari ulang tahun ku sebahagia mungkin. Walaupun nyatanya tidak pernah sebahagia itu
Kembali ke waktu sekarang bianca tanisha dan aku sedang mengerjakan soal matematika.
Hanya kami bertiga disini, hingga lino dan haruto mulai menjajah tempat kami.
'Ngapain disini?' tanya lino melepas sepatunya
'Nugas lah, matematika blm kan pasti!' ujar yuna tidak menoleh
'Behh nuduhh udah dongg pastiii' jawab lino sedikit mengejek
'Halah pasti liat haruto' tatap ku dengan wajah malas
'Hehehe iyaaa dongg' jawab lino dengan wajah tidak tahu malunya
'Hari ini tanggal brp ya?' Tanyanya lagi
'31!' Sahut bianca
'Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday yuna!! happy birthday to you' lino bernyanyi diikuti dengan asahi.
'Happy birthday yuna' ujar lino dan asahi
'Aaa makasihhh' jawab yuna tersenyum manis
Nyayiannya memang tidak bagus, tapi cukup untuk membuatku bahagia.
'Benerkan hari ini ulangtahun mu??' Tanya lino
'Hemm kupikir lupa' ujar yuna tersenyum sambil menundukkan kepala
'Mau tanya dong, aku penasaran soal yang ini' tunjuknya dengan jarak yang semakin mendekat
'lah katanya udah mau nyontek loh padahal' ujar bianca menatap asahi
'Yang ini nih blm yakin' ujar Lino menunju soal
'oh yang ini udah dapet sih gini, oke! oke itu gini, bla bla' jawab yuna memberi penjelasan
'huaaa panass' ujar yuna sambil menutupi matahari dari samping dengan tangannya
'Ini matahari pagi woy sehat' omel lino
'Tetep aja panas wlee' jawab ku membantah
Mataharinya tiba tiba menghilang,
aku melihat kearah benda yang menutupi matahari itu
'Dah gak panas kan?? 'Ujar Lino menutupi matahari dengan buku tulisnya
Karena dia berada disamping ku, posisinya sekarang seperti merangkulku
Entah mungkin karna panasnya matahari, pipiku terasa terbakar.
Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya aku sejenak melupakan keberadaan bianca dan tanisha yang berada dipojok. Bianca menatapku dengan senyum aneh, Selang beberapa menit kemudian posisi itu bertahan agak lama.
'Kalian lagi ngapain sih??' Tanya asahi
'Panas??' Ujarku spontan
'Yuna kepanasan??' Jawab lino ikut bingung
Pake itu lah, itu jaketmu tinggal digantung disini.
' tuhh gak panas kan??' Ujar asahi sambil mempraktekkan nya
'Heheh iya juga' ujar Lino
'Pinter pinter' ujarku menambah kan
'Sampe mana tadi??' Tanyaku mengalihkan topik
'Ini ini' jawab Lino
Fakta menariknya aku, lino dan asahi memiliki zodiac yang sama. Iya itu Aries tetapi sepertinya kami tipe aries yang berbeda, karna jika berdebat. lino cenderung mengalah dan aku cenderung tidak mau kalah:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be The One
Teen FictionKetika pertama kali melihat nya perasaan aneh itu bermunculan, kehidupan sekolah yang normal ku sepertinya berakhir... sejak kapan perasaan ini mulai membesar? bukankah aku menyembunyikan nya dengan sangat baik? harusnya perasaan ini telah hilang se...