Kami sudah berada di kelas 10 semester 2, Libur semester pun telah berakhir. waktu memang cepat berlalu dan sekarang... Kami sedang berjualan -_-
Yah ini tidak aneh sebenernya tapi karna ini pelajaran IPA dan kami harus menjual hasil kristalisasi yang udah jadi, jadi tiba tiba aku menjadi bibi jelly keliling
'Pagi' ujar yuna lesu, kehilangan energi wajar saja aku membuat permen jeli seharian tapi untungnya berhasil.
yah setidaknya itu layak dijual.'Pagiii' jawab tanisha dan Bianca berseru 'iiii lucuuu' ujarnya memegang bungkusan permenku
'Aku gak ada niat jual sih, kalo mau ya beli. kalo gak ya kumakan sendiri' ocehku sambil menuju ke kursiku
'Pesimis amat sih, padahal lucuuu' tutur tanisha mengambil alih kotak permen yuna
'Huaaa kalian semua beneran couple buat ager??' Tanya yuna membuka kotak ager agar bianca
'Ihhh beda tau punyaku ager² santen seenggaknya effort dikit sih, dari pada yang nutrijel' jawab bianca
'hahahah tawa yuna dan bianca menggelegar, rosting memang sudah dijadikan hobi disini'
Eh bentar yuna kamu bilang semua?? Siapa aja?? Tanya tanisha
'Lino WA semalem, nanya aku buat apa jadi dia pap juga dia buat apa' jawab yuna sambil menata permen nya
'Elehhh jujur ajalah sebenernya kamu suka kan sm dia?? Chetan kok tiap malem mana kadang sampe jam 2 malem lagi' Tanya tanisha blak blakan
'Ihh dibilangin cuma kagum juga, kami juga temen kali' jawab yuna mengalihkan pandangan
Kelas IPA pun dimulai memuat tema mengenai zat capuran. yakk campuran homogen dan heterogen, setelah berjualan produk zat campuran, kami berbaris untuk menghitung hasil penjualan.
Zanna yang berada tidak jauh setelah ku kemudian menjelaskan hasil laporan penjualan nya dan tanpa sengaja ibu guru itu memanggil nya dengan nama ku
'Zanna mam bukan yuna' ujar zanna menegaskan
'Ahhh iya ya salah soalnya kalian mirip' jawab ibu guru melanjutkan koreksinya
'Dihh beda kali cantikan juga aku, dimirip² in' gumam zanna sambil pergi menggerutu
'Hemmm si pick me' jawab bianca menyenggolku
Sebenarnya hasil laporan kebanyakan murid itu palsu, karna mereka tidak menjual semua hasil produknya sama seperti aku.
'Mau dikemanain sisanya?' Tanya tanisha
'Ya dimakan lah, mau diapain lagi?' Jawabku tak acuh
'Ih gak coba dijual lagi? Kayaknya banyak yang beli??' Cetus bianca
'Ahh gak ah mager, mending kubagiin aja' ujar yuna menanggapi
'Sebanyak itu? Heyy yuna liat jam,
kita juga pulang sekolah terakhir an udah kosong weyy' tanisha menyadarkan'Bener lagi, kalian punya adek kan?? Nihh aku kasih empat, Dua kasih adek kalian ya siapa tau suka. Bilang gratis okeyy' ujar yuna sambil memilih jeli yang bagus
'Okehh makasih aku duluan ya. aku bareng Lovi soalnya, bai bai!!' bianca berbalik sambil melambaikan tangan
'Hemm baii, ati ati dijalan' jawab yuna dan tanisha bersamaan
Aku dan tanisha masih berada diteori 1 karna kami memiliki banyak hal yang ingin diceritakan, hingga suara langkah kaki mendekat.
Lah belum pulang?? Tanya pria China itu iya, dia Lino
'Belum masih seru seruan disini' ujar yuna menerangkan
'Hemm btw jualan mu dikemanain??' Tanya nya
'Nih masih banyak tauu, mau beli gak??'
Kukasih diskon tawar yuna'Wihh bole juga, kamu mau beli gak??' Lino menyenggol temannya
Ya dia kesini gak sendiri lebih tepatnya sama temennya dari kelas lain
'Siapa??' Tanya Yuna
'Ahh 12-2 Devyan, panggil aja vy' jawab Lino menerangkan
Ahh okey okey, kamu mau beli berapa? Tanyaku
Lah berapaan aja kamu belum bilang
Jawab linoOhh iya heheh hemmm untuk kamu 5000 4 deh ujar yuna
Lah perasaan tadi kamu jual 2000 = 1 tanya lino bingung
Ahh mau beli gak jadi cepetan jawabku menatapnya
Boleh deh jawab nya sambil mengambil permen jelly yang ada ditanganku
Kamu mau gak?? Tanyaku kepada devyan
'Gak dulu kayaknya gak ada uang juga' jawab devyan
Ambil aja gratis kok ujar yuna menyodorkan kotak permen nya
'Lahh kok ak bayar sihh' tanya lino bingung
'Ahhh banyak bacot nih nih' ujarku sambil menyodorkan 2 permen tambahan
'Haha makasih ya' ujar devyan
'Lah cuma ambil satu?? Punyaku masih banyak loh gak bakal abis juga dirumah nih nih ambil lagi' ujarku sambil membagikan banyak permen
'Yuna mau ambil foto gak??' Tanya tanisha
Yah itu salah satu persyaratan dalam laporannya menyertakan penjualan
'Ohh iya lupa, gimana ya?? Aku belom foto sama siapa siapa lagi' Yuna tiba tiba kebingungan
'Foto sama lino aja sini aku fotoin sekalian' tawar tanisha
'Mau?? Nanti kita gantian kalo enggak kamu juga butuh kan??' Tanya yuna sambil menatap Lino
'Ya udah ayok' jawab lino mengiyakan
Itu menjadi foto pertama kami berdua
Kami tidak memiliki banyak obrolan jadi kami memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
'Kami pulang ya' ujar yuna
'Yokk kami juga bareng aja ke depan' jawab lino membersihkan barang barang nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be The One
Teen FictionKetika pertama kali melihat nya perasaan aneh itu bermunculan, kehidupan sekolah yang normal ku sepertinya berakhir... sejak kapan perasaan ini mulai membesar? bukankah aku menyembunyikan nya dengan sangat baik? harusnya perasaan ini telah hilang se...