Bab 15 : Yakin

15 3 0
                                    

Aku mulai menemukan fakta bahwa aku memang menyukai nya, tapi aku ingin rasa sukaku tidak membuatnya merasa sesak.

Ternyata memang benar bahwa aku tulus menyukai nya

Hari dimulai dengan upacara bendera merah putih, tidak-tidak yang kulakukan sepertinya bukan itu. Yang benar ialah kontes menatap,

Siswa dan siswi disekolah kami dipisah karna laki laki tidak sebanyak perempuan, itu semakin memudahkan ku mencari dan mengagumi ketampanannya.

Iya aku berada dibarisan paling depan bukan tanpa sebab itu dikarenakan tinggi badanku yang lumayan 167cm, dan tinggi badannya 178cm menjadikan kami berdua berada dibarisan depan.

Aku suka perbedaan 11cm kami memudahkan aku untuk mencarinya, seingatku dia anak tertinggi dikelas kami.

Kami tidak memiliki banyak perbedaan yang signifikan.

kami sama sama berzodiak Aries dia 27 maret 2005, sedangkan aku 31 maret 2006. Perbedaan satu tahun itu membuatku semakin menyukainya, kedekatan kami yang semakin erat menciptakan sedikit kebingungan untuk ku. Aku mengetahui banyak hal tentangnya dan hubungan kami sedikit aneh jika hanya disebut sebagai teman.

Semua kumpul kelapangan basket ya, jam 9 nanti ujar lino sedikit membesarkan suaranya

Iya benar, dia masih menjadi ketua kelas sekarang mungkin hingga akhir semester ini.

Dia bercerita padaku, dia tidak ingin melanjutkan jabatannya untuk semester baru. Alasannya simple 'ribet' dia yang kutahu memang anak yang sangat malas bergerak 'work smart not work hard' itu pedoman yang selalu dibanggakan nya kepadaku. Padahal aku beberapa kali memohon padanya untuk tetap menjadi ketua kelas karna jujur sangat menyenangkan menyuruhnya dengan menggunakan embel-embel 'kamu kan ketua kelasnya' sepertinya alasan itu tidak akan bisa kupakai semester depan karna keputusan nya sudah bulat

Pelajaran olahraga dimulai dengan permainan bola kaki untuk perempuan dan bola basket untuk laki laki

Hari ini pengambilan nilai, dengan total 33 anak.

Pembagian menjadi 20 siswi perempuan dibagi menjadi 4 kelompok karna 2 tidak hadir. Sedangkan 11 siswa laki laki dibagi menjadi 2 kelompok dengan satu wasit.

Peraturan pengambilan nilainya cukup sederhana, 2 kelompok akan ditandingkan dengan pemilihan anggota berdasarkan absen acak. Siswi yang menang akan mendapatkan nilai sempurna untuk semua anggota sedangkan siswi yang kalah akan menerima hukuman lari dan mendapatkan nilai KKM.

Pertandingan pun dimulai 5vs5

Yuna, tanisha, zanna, angel, dan Rey bersiap pada posisi masing masing. Tendangan pertama pun dilakukan,

'setelah setengah pertandingan aku makin yakin kalo bakal kalah' ujar yuna

'Jika dilihat dari bentuk fisik pun aku yakin bakal kalah' tambah yuna bergumam sedih

Stamina semua grup sudah mulai melemah didukung oleh cahaya yang terik

Ketika lari ku mulai lemah zanna mendatangi ku, dengan lenggak lenggoknya. Tatapan ku masih ter arah pada bola,

'Yunaa tau gak???' Tanya zanna

'Hemm apa??' Jawabku malas menanggapi

Aku gak suka tau sama kamu! Ujar zanna ketus kemudian berjalan menjauhi yuna

Yunna berlari mengejar zanna dengan tatapan tajam. 'Lah kamu pikir aku suka sama kamu?? Enggak lah Aneh!'

Aku kesal karna ini bukan pertama kalinya zanna mengungkapkan ketidak sukaannya padaku baik dengan kata kata atau perlakuan .

Hubungan ku dengan zanna memang tidak baik, aku hanya berusaha untuk tidak terpicu amarah ketika menghadapi nya. Dia hanya tidak menyukai ku apapun yang aku perbuat itu katanya.
Tetapi entah mengapa aku tidak pernah terusik dengan kata katanya, Nyatanya ada atau tidak kehadirannya aku tidak peduli.

Aku kehilangan mood ku bermain dan pertandingan berakhir dengan selisih 1 poin 5:4. Dan seperti yang kukatakan sebelumnya tim kami kalah.

Sportif tim kami berlari menerima hukuman lari 2 putaran, tanpa kusadari aku melihat lino melihat ku dari kejauhan. Namun pandanganku teralihkan dengan zanna yang sibuk merengek perhatian kepada semua orang, kuakui itu agak menjijikkan.

Pelajaran olahraga telah selesai dan sekarang kami sedang berada di toilet untuk berganti seragam.

'Eh bentar, kek nya ketinggalan deh' ujar bianca

'Apaa?' Jawabku sudah terbiasa

'Ituu tali pinggang tadi kutarok di depan pintu, dibagian ujung' jelas bianca

'Yodah biar aku yang ngambil nunggu kamu lama tar' jawab yuna sambil berlari kembali ke toilet

Entah apa alam membatu ku jatuh cinta atau mengutukku.

'WAkkkkhhhh!!!!!!!'

Teriak seluruh siswa laki laki yang sedang mengganti bajunya diluar toilet.

Dan ya, kebetulan yang sangat sial tali pinggang itu ada tepat dibelakang kaki linoo.

Tentu saja aku melihat lino. lino yang sedang memakai undershirt nya ternyata punya sedikit otot Abs, ya dia pernah bercerita padaku dia sempet ikut gym sebentar. Tapi aku tidak menyangka badannya akan se hot itu,

'Waaaaa yuna ngintip' teriak april

'Pikiran ku bucar, astaga apa yang kupikirkan' ujarku dalam hati

'Eh, Bukan bukan sumpah! serius! mau ngambil iket pinggang dibawah itu' jawabku menunjuk satu tangan dengan tangan yang lain menutup mata

'Oh nih nih ambil' lino memberikannya kepadaku

Aku menjulurkan tanganku dengan asal ya aku memegang tangannya dan langsung berlari

'maaff!!!' ujar yuna lantang dengan wajah yang terasa makin memanas

'Kenapa?? Ada apa' Ujar bianca penasaran melihat yuna berlari begitu kencang

'Gak, (kalo diceritain aku pasti diketawain) gak ada, nihh' jawab yuna langsung menuju kelas lebih dulu

Istirahat pun dimulai, aku sedikit menjauh dari lino karna aku tahu dia akan mengejek ku

'Ihh Ngintip' lino berbisik berjalan searah denganku

'Apaan sih keliatan juga enggak, sumpahh gak ada apa apanya juga' jawabku sedikit canggung

'Ehh jangan salah banyak yang mau liat badanku tau' ujar lino membanggakan dirinya

'Yeee iya banyak tapi aku enggakk!' Ujarku tegas

'Sedikit gak bisa dipercaya, tapi yaudahlah' jawab lino kembali dengan ekspresi mengejek

Seperti biasa kami hanya mendebatkan hal hal yang tidak penting, tapi entah se absurd apapun topiknya mengobrol dengannya tetap menjadi hal menyenangkan disekolah itu.














Always Be The One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang