Bab 10.

375 63 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hujan baru saja reda namun cewek berseragam putih abu-abu itu masih enggan beranjak dari tempat duduknya. Hari ini tepat lima tahun mamanya pergi.

Mungkin dari luar Elea terlihat baik-baik saja, padahal nyatanya jiwanya hancur.

Hidup tanpa seorang ibu bukanlah sesuatu yang mudah. Elea seperti kehilangan rumah untuk pulang. Walaupun ia tidak kekurangan kasih sayang, sebab Mama Raisa menyayangi nya sama seperti beliau menyayangi Reksa dan Rambu, tetapi tetap saja ada kekosongan yang tidak bisa beliau isi.

Kadang kala di sunyinya malam, ia kerap menangis dalam diam, memeluk frame foto sang Bunda, berbisik pada semesta betapa ia sangat merindu tetapi tidak mampu memeluk raga sang ibu tercinta.

Lagi, setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya yang segera ia seka ketika sosok yang di sayangi nya datang bersamaan dengan bunyi lonceng ketika pintu cafe terbuka lalu di tutup kembali.

Dia adalah Rambu Anarki Daneswari. Sahabatnya sedari kecil yang kini menjadi pacarnya.

"Sorry lo nunggu lama.." Dia duduk di kursi di depan nya, meletakkan paper bag di atas meja.

"Itu apa?" Rambu mendorong paper bag itu ke depannya.

"Buka aja.."

Elea meraih lalu membukanya, netra nya membulat melihat kotak berlogo brand yang mereka lihat kemarin di mall. "Demi apa? Serius lo beli ini?" Serunya tidak percaya. "Harganya mahal lho An?!" Dia mengeluarkan kotak tersebut dari paper bag meletakkan di permukaan meja.

Caraphernelia (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang