Bab 4.

455 73 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika mobil Riga berhenti di halaman rumah, ia melihat orang tua serta adik kecilnya sudah menunggu di teras, adiknya lompat-lompat lucu menunjuk-nunjuk ke arah mobil sambil berbicara ke Mama Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika mobil Riga berhenti di halaman rumah, ia melihat orang tua serta adik kecilnya sudah menunggu di teras, adiknya lompat-lompat lucu menunjuk-nunjuk ke arah mobil sambil berbicara ke Mama Hana.

"Dia makin pecicilan," Elea terkekeh mendengar ucapan Riga.

"Gemesin banget sih.."

"Siapa? Gue? Makasih.."

"Enak aja! Lo nggak ada lucu-lucu nya tuh.."

"Heh, enak aja! Gue lucu tau!" Elea mengabaikan protes Riga, membuka pintu, kemudian turun dari mobil.

Ketika sudah melihat nya, Bella berlari kemudian menubruknya hingga Elea mundur dorongan tiba-tiba bocah itu, ia tertawa kemudian menggendong Bella yang sudah semakin besar saja.

"Kakak! Bella kangennnnn" Bocah itu memeluknya erat menyembunyikan wajahnya di bahu Elea.

"Haha.. Kakak juga kangen sama Bella.." Bella semakin mengeratkan pelukannya menerima kecupan di kepalanya.

Elea melangkah menghampiri kedua orang tuanya kemudian memeluk mereka tanpa menurunkan Bella dari gendongannya.

"Gimana kabar kamu sayang?" Mama Hana mengambil alih tas Elea, meletakkannya di kursi kayu di belakangnya.

"Baik ma, mama sehat?"

"Puji syukur sehat kak.."

Lalu Elea beralih memandang Ayahnya yang berada di samping mamanya.

Caraphernelia (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang