O2 ; Bertemu kembali

2.3K 334 23
                                    


Hari ini Jisung pulang sendirian, tidak ada Jeno maupun Renjun yang menemani dirinya. Jisung merasa tidak enak jika harus menggangu pasangan itu, jadi dia memutuskan untuk pulang sendirian. Jisung berjalan dengan pelan sembari bergumam kesal karena hampir disegala arah terlihat pasangan yang sedang memadu kasih.

Jisung merasa kesal, karena sampai sekarangpun Jisung belum memiliki seorang pasangan. Padahal seseorang telah dipilihkan pasangan ketika mereka berumur 19 tahun. Tapi sampai sekarang Jisung tidak menemukan pasangannya. Apa jangan-jangan pasangannya sudah mati?

Tak ingin melukai matanya terus-terusan. Akhirnya Jisung memilih berjalan lebih cepat dan berbelok pada lorong tempat kamar asramanya.

TAP! TAP!

Terdengar langkah kaki seseorang. Jisung pun memberhentikan langkah nya dia berbalik kebelakang untuk melihat sekelilingnya, lorong asramanya ini jarang dilalui orang-orang kecuali Jeno, dan Renjun. Jadi Jisung berpikir bisa saja ada stalker atau para shio besar yang ingin menggangunya namun, nyatanya tidak ada orang sama sekali. Jisung kembali berjalan. Namun dirinya kembali mendengar langkah kaki. Jisung pun berbalik dan mulai teriak.

"Siapa disana?" teriak Jisung namun tak ada jawaban sama sekali.

Merasa terancam Jisung langsung saja berbalik namun, dirinya dikejutkan dengan seorang pemuda bersurai merah yang sedang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Apa yang kau lihat? Dan apakah kau yang sedari tadi mengikutiku?" tanya Jisung penuh selidik.

"Aku tidak mengikutimu" bantah pemuda itu.

"Jadi kenapa kau ada disini?"

"Aku hanya mengikuti intruksi pemilik sekolah, yang meletakkan aku di kamar asrama ini"

"Oh, kamar itu adalah kamarku! Wah itu artinya kau roommateku, akhirnya ada teman!" Heboh Jisung melupakan rasa cemasnya.

"Benarkah?" tanya pria itu.

"Iya, Kenalkan nama ku Park Jisung! Semoga kau betah ya!" seru Jisung semangat, dirinya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Pria itu tersenyum melihat Jisung lalu membalas jabatan tangan tersebut, "Aku Na Jaemin !" ujar Pria itu.

Jisung merasa aneh karena mereka bersalaman dalam waktu yang cukup lama namun, tiba-tiba saja tangan Jisung terasa panas, "A-apa yg kau lakukan!" pekik Jisung .

"Senang bertemu dengan mu kembali!" Jaemin tersenyum senang namun, hal itu sangat mengerikan untuk Jisung.

"S-sakit!" desis Jisung

Jaemin menatap tangan Jisung agak lama, lalu mengecup nya. Sebenarnya Jisung ingin marah namun kemarahan itu lenyap digantikan rasa senang karena rasa panas ditangannya hilang.

"Sekarang lihat tangan mu!" perintah Jaemin.

Jisung melihat tangannya, Jisung sangat terkejut karena tato ditangannya tak sesuai dengan Shio miliknya, "K-kenapa bisa?" tanya Jisung bingung.

"Tentu saja bisa"

Tato itu pun perlahan menghilang, Jisung kembali terkejut melihatnya.

"Wuah! kenapa sekarang tatonya menghilang?" tanya Jisung dengan mata yang penuh binar penasaran.

Jaemin tersenyum gemas, "Kau ini cukup cerewet ya"

Jisung mengerucutkan bibirnya, hal itu berhasil membuat Jaemin ingin mencium bibir itu "Ya! Aku memang cere...hmpp"

Untuk beberapa saat Jisung terdiam dia terkejut karena tiba tiba mulut nya dibungkam oleh bibir Jaemin. Setelah sadar dari terkejutannya dia pun menonjok Jaemin. Jaemin yang tidak siap pun akhirnya terpental

Brugh!!

"Kurang ajar! Kau pikir aku siapa hah? Seenak nya mencium ku!" pekik Jisung marah dia pun menyerang Jaemin dengan racunnya.

Jaemin pun bangkit lalu tersenyum. Sungguh istrinya ini tak pernah berubah.

"Bibirmu manis!"ujar Jaemin menyeringai.

Jisung kembali terdiam, dia heran kenapa Jaemin bisa selamat dari racun nya.

"Ba-bagaimana bisa Ka-kau selamat dari racunku!"ujar Jisung.

Tentu aku selamat! Karena racunmu tak akan berpengaruh kepada suami mu! Batin Jaemin

"Tentu saja! Aku abadi!" ujar Jaemin.


***********************************************************************************************

TO BE CONTINUED

Power Inside : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang