12 ; Alasan

829 102 11
                                    


Pegasus kini sudah babak belur, dia menjadi sasaran kemarahan Jeno dan Renjun. Mereka menuduh dirinya sebagai orang yang melukai Jisung, padahal dia tidak melakukan apapun setidaknya belum melakukan sesuatu tetapi dia sudah mendapatkan getahnya.

Pegasus memejamkan matanya, dia tahu ini adalah perbuatan Jaemin. "Sial, bedebah itu sudah mengambil kesempatanku,"

"Tentu, kau pikir kau siapa hingga bisa mengalahkan diriku, Hans?" Jaemin tiba-tiba muncul, dia menyeringai keji saat melihat bagaimana kondisi Hans saat ini.

"Sialan, kenapa kau ada di sini?" Tanya Hans kaget.

"Bukan urusanmu, aku ke sini tidak ingin membuat kegaduhan. Aku hanya ingin memberikan peringatan kepadamu, pegasus. Jangan coba-coba mendekati Jisung ataupun mengembalikan ingatan Jisung, jika kau berani maka aku tidak akan segan untuk menghabisi dirimu! Ingat, aku memiliki banyak mata. Seluruh tempat adalah wilayah kekuasaanku, jadi jangan macam-macam aku akan mengawasi dirimu!"

Setelahnya Jaemin menghilang, Hans berteriak kesal karena pergerakan dirinya semakin terbatasi. Jika begini terus maka Hans tidak akan bisa menguasai dunia ini, dia tidak akan bisa menjadi penguasa yang mengalahkan tiran seperti Jaemin.

Hans harus menyusun rencana yang lebih matang, agar Jaemin tidak mengetahui apapun. Lihat saja baik sang ular ataupun kekuasaan yang dimiliki oleh Jaemin akan berpindah kepada dirinya, karena Hans lah yang berhak atas itu.

°°°

Jaemin menatap Jisung yang masih tidak sadarkan diri, dia mengecup dahi Jisung dengan penuh kasih sayang yang begitu lembut tetapi matanya memancarkan cahaya obsesi yang begitu menakutkan.

Jika ditanya apakah Jaemin benar-benar tulus kepada Jisung? Maka jawabannya adalah ya, cintanya murni untuk Jisung, kasih sayangnya juga begitu tulus kepada Jisung hanya rasa kesepian dan kehilangan selama bertahun-tahun membuat Jaemin tidak ingin menjadi seseorang yang takut suatu hari miliknya akan menghilang. Ketakutan itu berubah menjadi perasaan posesif yang begitu mengerikan, saat bertemu dengan Jisung di kehidupan lalu, dia merasa senang karena Jisung hidup abadi cinta mereka akan selamanya bersama. Sebelum Jaemin tahu bahwa ular bisa mati jika dirinya menginginkan kematiannya sendiri, kematian itu bisa terjadi dengan cara menggigit lidahnya sendiri.

Tapi itu hilang saat ia melihat Jisung lebih menyayangi anak-anak mereka, Jaemin kalut dengan pemikiran negatifnya, dia berpikir bahwa Jisung akan pergi meninggalkan dirinya bersama anak-anak mereka, karena anak pencampuran Phoenix dan Ular tidaklah abadi, mereka terlahir kuat tapi begitu rapuh di saat bersamaan, mereka adalah incaran para makhluk untuk menjadi kuat, anak-anaknya juga akan menderita seumur hidupnya karena tidak ada seorangpun yang akan sanggup menerima kekuatan mereka, hingga pada akhirnya mereka hanya bisa menunggu kematian ataupun bunuh diri. Jaemin takut Jisung akan menyusul anak-anak mereka jika mereka mati.

Rasa kesepian yang begitu dalam membuat Jaemin semakin ketakutan, dia takut ditinggalkan seorang diri hingga akhirnya memilih untuk menghabisi anak-anaknya selain untuk memastikan Jisung aman dia juga tidak ingin anak-anak itu menderita.

Hal itu membuat Jisung membenci Jaemin, tapi tidak masalah asalkan Jisung bersama Jaemin selamanya namun, pemikiran itu salah. Jisung lebih memilih menyusul anak-anak mereka daripada menemani Jaemin yang kesepian.

Akhirnya Jaemin kembali sendirian, semakin lama seseorang ditinggal sendirian maka rasa putus asa dan kegelapan semakin merasuk dalam hati mereka.

Ribuan tahun menunggu, Jaemin layaknya orang gila. Dia mencari kemanapun tempat yang bisa ia gapai untuk menemukan cintanya itu, sembari memutuskan untuk menyegel ingatan Jisung tentang kejadian dulu dan mencari cara agar Jisung tidak bisa melahirkan keturunan mereka.

Hingga Jaemin benar-benar menemukan Jisung, sekarang dia akan melakukan apa yang dia inginkan, Jaemin akan mencegah Jisung kembali menghilang seperti kejadian sebelumnya.

"Jisung, maaf sudah melemahkan dirimu dengan racun hydra! Karena hanya racun itu yang mampu melukai dirimu, sekarang kau akan lumpuh dan lemas, tapi tidak apa! Aku akan tetap mencintai dirimu! Lalu racun itu juga mampu mengunci kesuburanmu hingga kita tidak perlu memikirkan hal-hal seperti anak ataupun lainnya," ucap Jaemin, dia tersenyum menyeramkan layaknya orang gila.

Jaemin sengaja mengambil racun hydra karena selain mampu melemahkan Jisung, racun ini bisa diatasi dengan kekuatan sang Phoenix yang mampu melelehkan apapun termasuk racun hydra. Sehingga Jisung akan bergantung pada Jaemin, lalu yang mengetahui cara untuk menghilangkan racun ini hanya Jaemin seorang tidak ada yang lainnya.

Jaemin terkekeh puas, sekarang dia hanya perlu menyegel ingatan Jisung. Setelah ini Jisung akan menjadi milik Jaemin seutuhnya.

Jaemin kini mengeluarkan kekuatannya, penyegelan harus dilakukan secepatnya ketika Jisung sedang melemah seperti ini.

Butuh waktu satu setengah jam untuk menyegel ingatan Jisung, sungguh walaupun Jisung sedang terbaring lemah tapi kekuatannya tidak bisa di remehkan namun, Jaemin tetaplah Jaemin seorang yang kuat dan bisa melakukan apa saja.

"Sekarang tidak akan ada yang bisa memisahkan kita, Jisungie!"

Power Inside : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang