O7 ; Mimpi

1.6K 221 20
                                    

Jisung menatap sebuah kamar yang nampak begitu mewah namun, gelap. Dirinya menatap seseorang yang nampaknya sedang duduk memeluk lututnya sepertinya dia ketakutan dan frustasi.

"Aku ingin bebas, aku tidak ingin terikat, kembalikan kehidupanku, kembalikan anak-anakku," gumam orang itu yang masih terdengar oleh Jisung.

Pemuda Ular itu hanya diam mengamati segalanya, orang yang bergumam itu kini berteriak dengan penuh kemarahan dan keputusasaan.

"KEMBALIKAN KEHIDUPANKU! KEMBALIKAN ANAK-ANAKKU! JANGAN BUNUH ANAK-ANAKKU" teriak orang itu yang kini menangis dengan kencang.

Jisung dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari orang itu. Dia tidak tahu apapun tapi yang pasti dirinya juga ikut merasakan sakit seperti orang itu.

Jisung berjalan mendekati orang tersebut namun langkahnya terhenti saat pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok yang sangat Jisung kenali, yaitu

"JAEMIN! KEMBALIKAN ANAK-ANAKKU!"

Jisung terdiam masih memaku saat menyadari bahwa orang yang sedang menangis itu adalah dirinya.

"Sayang, tenanglah."

"Bagaimana aku bisa tenang jika anak-anak yang aku lahirkan semuanya kau bunuh, Jaemin." Ucap pemuda itu dengan tangisan yang keras.

"Sayang, kita tidak membutuhkan mereka. Yakinlah kita akan bahagia tanpa mereka, karena mereka merenggut kamu dariku! Karena mereka kau tidak memperhatikan diriku, aku benci hal itu." jawab Jaemin berusaha menenangkannya.

"Kau egois! Kau mengurungku di sangkar yang mewah ini, kau sama sekali tidak memberikan kebebasan kepadaku! Sekarang kau juga merenggut anak-anak ku! Kau kejam Jaemin! Aku membenci dirimu, aku membenci diriku sendiri yang pernah terjatuh dalam cintamu! Aku bersumpah setelah ini aku akan melupakan segalanya tentang mu, di kehidupan selanjutnya aku tidak akan pernah terjatuh kepada dirimu," ucap pemuda itu kemudian menggigit lidahnya.

Tak membutuhkan waktu yang lama pemuda itu akhirnya merenggang nyawa. Sekelebat ingatan langsung menyerang Jisung, ingatan dimana sosok Jaemin yang mengurung Jisung dalam sangkar emas, dimana dirinya harus berpisah dengan keluarganya dan hidup hanya untuk Jaemin. Ingatan tentang anak-anaknya yang dibunuh ayahnya sendiri.

"Tidak, Jisung! Kau tidak boleh meninggalkan diriku sendiri seperti ini. Aku mohon kembali lah, bukankah kau abadi tapi kenapa kau malah seperti ini?" Gumam Jaemin menangisi jasad itu.

Grep!

Jisung tersentak saat ada seseorang yang menggenggam tangannya. Matanya terbelalak saat menemukan sosok Jaemin yang tersenyum menyeramkan.

"Kau salah Jisung, aku kembali menemukan dirimu sekarang dan aku pastikan kau akan jatuh kepadaku! Kau akan selalu hidup untukku, kau akan selalu bernyanyi untuk ku, hanya aku tidak akan ada yang lain. Karena kau adalah kegelapanku,"

Jisung memejamkan matanya dia takut dengan sosok Jaemin yang seperti ini. Lelaki ini terlalu obsesif kepada dirinya dan membuat Jisung tertekan.

"Lepaskan aku! Aku tidak ingin menjadi Jisung yang sebelumnya! Lepaskan aku!" Teriak Jisung ketika Jaemin menarik tangannya.

"Tidak akan pernah, akan ku pastikan kau akan selalu menjadi milikku,"

Jaemin menarik Jisung dengan kasar tidak memperdulikan rontaan Jisung yang berusaha melarikan diri dari Jaemin.

°°°

Jaemin menatap Jisung yang tidurnya tidak tenang. Jisung berkeringat dingin sepertinya mimpi yang Jisung hadapi sangatlah buruk. Tidak tega melihat Jisung tersiksa akhirnya Jaemin memutuskan untuk membangunkan Jisung.

"Jisung, bangun." Ucap Jaemin lembut memegang tangan Jisung mencoba membangunkan pemuda itu.

Plak!

Tangan Jaemin dihempaskan dengan kasar oleh Jisung.

Deg!

Seketika Jaemin merasakan hal aneh, dirinya langsung melihat sekitar dan menemukan sesuatu yang janggal yaitu kupu-kupu biru yang hinggap di depan jendela kamar mereka. Sangat mustahil ada seekor kupu-kupu disaat badai seperti ini dan hal itu menunjukkan bahwa hewan itu bukanlah hewan biasa melainkan sejenis hewan sihir.

Kupu-kupu biru ini adalah hewan sihir, sebentar. Jaemin baru menyadari sesuatu kupu-kupu biru adalah kekuatan dari golongan ketiga atau kekuatan dari para manusia dengan simbol hewan biasa.

Orang yang memiliki tato kupu-kupu biasanya bisa mengendalikan mimpi dan setiap warna dari kupu-kupu melambangkan mimpi yang dibawa dan kupu-kupu biru biasanya membawa mimpi buruk sehingga sang korban despresi dan berakhir bunuh diri.

"Sialan!" Gumam Jaemin yang buru-buru mendatangi kupu-kupu tersebut.

Jaemin menangkap kupu-kupu tersebut dan meremas kupu-kupu itu kemudian membakarnya.

"Dasar pengecut. Aku tahu kau tidak mampu menghadapi ku dengan kekuatan mu tapi aku tidak akan mengira kau akan menggunakan cara licik seperti ini sialan!" Ucap Jaemin saat melihat kupu-kupu itu terbakar.

Disisi lain Hans yang melihat kejadian itu tersenyum, "Tidak masalah kau menghancurkan satu kupu-kupu itu, aku akan mengirimkan lebih banyak kupu-kupu dan menanamkan mimpi buruk yang lebih banyak lagi pada Jisung sehingga pemuda itu akan sangat membenci dirimu, dan memutuskan lari darimu. Loena, kirimkan lebih banyak kupu-kupu lagi." Perintah Hans.

"Baik tuan" ucap Loena yang menghilang bersama ribuan kupu-kupunya.

Power Inside : JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang