malam itu

41 1 0
                                    

"Aku akan menunggu, selalu kapan pun itu"

Suara itu, suara ini seperti suara papah nya.

"Pahh! Papah dimana? Papa matiin lampu yah? Kok gelap banget pahh"

"PAHHH!"

"Kembali ke bumi, belum saatnya kau berada disini. Tenang saja papah akan menunggu mu selalu sampai kita bersama lagi"

"PAHHH! AKU KANGEN PAPAH! PAH, PAPAH DIMANA?"

"Pahhh, Zora mohon pah.... Aku pengen ngeliat papah sekali aja sedikit pun aku terima pah"

"Aku mencintaimu Zora"

Suara javier? Ngapain dia ada di mimpi gelap gua.

"Ganggu lo anak asu!"

"Jancok ten*n!"balas javier.

Yang langsung tersadar dari komanya. Dia membuka matanya begitu lebar ke arah langit² ruang inap nya, lalu mengedarkan pandangannya ke samping dimana ada seseorang yang tidur di atas ranjang sambil memegang tangannya yang dingin.

"Javier"ucap Zora kecil

Ngapa nih anak suka banget yah ganggu mimpi gua yang indah. Batin Zora tidak habis pikir.

Gua di RS nih? Koma nih gua? Atau cuman pingsan? Tapi mana mungkin gua liat tadi itu gua di tembak sama si bajingan sampai 5 kali terus gua pingsan terus pasti gua koma! mana mungkin gua pingsan, pasti nih bocah udah nunggu lama disini sampai ngantuk gini. Untung kaga tidur di tangan gua, kalo iya udah pasti sih tangan gua langsung remuk gara² dia. keluh Zora di batin nya panjang lebar.

Tatapannya yang masih ke muka javier pun mulai ia edarkan menatap ke sekeliling ruangan itu harap ada jam dingding atau apalah itu yang penting jam untuk ia bisa melihat waktu saat ini.

"Jam 1 pagi? Lo seriusan nih zor? Bangun tengah pagi gini?!"ucap nya dengan suara kecil.

"Okey, gua harus tidur lagi. Terus bangun pas udah pagi gituh doang kan? Gampang lah, okey zora mari kita tidur dengan tenang"ucap nya semangat lalu menutup matanya.

Namun sebuah ilusi mimpi tidak datang, rasanya juga tidak mengantuk tapi ia ingin tidur. Semakin di paksa semakin kesal Zora saat ini jadi mau gak mau dia harus membuka matanya sambil celingak-celinguk kaya orang bego.

"Hmm... Zora punya Javier bukan punya alll!"gerutunya saat masih tertidur lelap disana.

Zora langsung menengok ke Javier lalu dia tersenyum lucu. Betapa menggemaskan nya seorang Javier yang selalu terlihat gantel man tiba² menjadi anak kecil yang mengigau di tidur nya.

"Tapi bukanya lo koma yah? Kok udah ada disini aja? Apa jangan² gua masih mimpi ini?"ucap Zora dengan suara kecil. Ia lalu mencoba untuk memilintir kulit lengannya dengan sedikit keras sampai ia menutup mata kesakitan tanpa suara.

"Huftt, kukira mimpi ternyata realita"ucap nya santai tak keras tak kecil.

Dug!

"Akhhh, shhh. Duhh sakit"keluhnya saat tangan nya itu terpentok dengan kepala Javier yang mengelus kepalanya meredakan sakit di kepalanya.

"Eh, sorry² gak sengaja tadi"ucap Zora sambil cengengesan.

Javier terlonjak kaget dia langsung bangun hingga menjatuhkan kursi yang ia duduk i.

Tang!

"Astaghfirullah"ucap Javier dengan kaget namun masih fokus melihat ke arah Zora yang menatap nya bingung.

"k-ka-kamu ss-sadar?"ucap Javier terbata² di barengi ekspresi ketakutan.

"Lo kenapa sih? Kaya liat hantu aja lo natap gua!! Gak senang lo?"

Gang Motor ( MODE REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang