emosi

29 2 0
                                    

di tengah malam di sebuah ruangan penyiksaan Zora, alex sudah terikat di tiang besi dengan telanjang dada. Sedangkan Zora terduduk dengan tenang di sofa sambil menatap Alex yang terus memberontak melepaskan rantai yang mengikat tangannya.

"Lepasin gua!!"

"Mau Lo apa?"

"Lepasin gua nji*g!"

"Lo di suruh siapa?"

"Lepas!!"

"Berarti yang udah bikin bang kai masuk RS itu juga karna Lo?"

"Gua gak tau apa² yah nyet!"

"Nyawa taruhannya jujur atau mati?"

"Gua gak tau Anji*g! Lepasin gua!"

Zora langsung berdiri dia mengambil alat penyetrum berjalan ke arah Alex yang berusaha melepaskan diri dengan panik.

"Gak usah aneh² Lo zor! Lepasin gua nji*g"

Zora tak menghiraukan omongan Alex dia langsung menyalakan alat penyetrum itu lalu menempelkan nya ke perut Alex hingga Alex bergetar kesakitan.

"Jujur atau mati?"

Gretttt!

Alat itu masih saja menyetrum Alex hingga terdengar suara batu yang di lempar ke kaca ruangan itu. Zora pun menghentikan aksi nya itu ia hanya melirik ke arah jendela itu lalu kembali menatap tajam ke arah Alex.

"Mati atau jujur?" Tanya Zora

"G-gu-a ga-ga t-t-ta-u a-a-pa a-pa"

Greett!!

Zora langsung menempel lagi alat penyetrum itu di leher Alex hingga berteriak keras di sana. "Akhh-hhh-hhh lepasss!!"

"JUJUR!" Tegas Zora yang mulai kehabisan kesabaran.

Alex lalu mengangguk ia terus mengganguk sambil menerima listrik yang mulai membakar kulitnya. Zora lalu melepaskan alat itu menarik leher Alex hingga mendongk ke mukanya.

"Siapa yang nyuruh Lo!!"

"Akhhh! Alga, alga. Lepas! Lepas perih! Perih! Sakittt"

Zora lalu melepas tangan nya dari leher Alex. Namun dia mengambil pisau di celananya lalu mulai mencabik² tubuh Alex dengan sadis, darah mulai keluar kesana kemari muka Zora sudah di penuhi dengan darah Alex itu yang sudah tewas dengan mengenaskan. Zora lalu mencukil satu mata bagian kanan milik Alex lalu memasukanya kedalam box berukuran sedang, dia lalu pergi dari sana untuk ke RS.

‡‡‡‡‡‡‡

Di ruangan milik bang kai terlihat mereka sedang terduduk sambil berdo'a untuk keselamatan javier yang mungkin saja tidak selamat. Doa itu runyam saat Zora masuk tanpa aba².

"Halo, Gimana keadaan Javier?" Tanya Zora santai masuk ke dalam ruangan itu.

"Belum ada perkembangan dokter masih berusaha menyelamatkan nyawa Javier" ucap sky

"Baiklah, ini hadiah untuk bang kai" ucap Zora sambil tersenyum memberikan box itu ke bang kai.

"Apa ini?"

"Buka aja dulu"

Bang Kai pun menurut dia membuka box itu. Berapa kagetnya saat melihat bola mata yang melotot ke arah nya dengan banyak darah.

"Ini mata siapa?"

"Mata Alex"

"Hah!!?"

Gang Motor ( MODE REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang