happy reading!
°°°
"Maksud lo??? Ogah gue harus dekat-dekat sama orang kaya gitu!"
"Ya mau gimana lagi, partner lo lagi sakit, jadi diganti tiba-tiba, gapapa kan?"
"Gapapa mata lo. Mending gue mengundurkan diri kalau gini ceritanya!"
"Buset ga gitu juga kali, Gi."
Orang yang dipanggil Gisel hanya memutar bola matanya penuh jengkel. "Tau deh, serah lo."
"Udah pada berantem nih?"
Muncul suara yang tak asing bagi Gisel. Siapa lagi kalau bukan Giovani.
Gisel membuang muka, enggan menatap muka Giovani bahkan hanya sebentar.
"Santai, Gi. Gue ga bakal rebut posisi lo, lagian gue ogah jadi pusat perhatian karena prestasi, udah bosen."
Spontan Gisel membalikkan badan mendengar sahutan dari Giovani yang terkesan sombong?
"Lo ngeremehin gue?"
"Ga tuh." Sahut Giovani spontan.
Dahi Gisel berkerut, menandakan ia sangat tidak menyukai jawaban dari pria itu.
"Kenapa muka lo gitu? Lo berharap gue baik sama orang egois kaya lo? Yang kerjanya marah-marah sampai ga punya teman sama sekali karena sifat sombong lo itu?"
Gisel tertawa jengkel. "Lo ngejek gue barusan?"
Dengan wajah angkuh Giovani menjawab lugas, "iya, memangnya kenapa? Ga suka lo?"
"Murid bermasalah aja banyak gaya lo! Untung lo pintar jadi masih punya nilai plus. Kalau lo bego kaya yang lain, masih bisa belagu lo kaya gini?"
Raut wajah Giovani berubah drastis. "Lo hebat banget ya ngerendahin orang pakai mulut busuk lo itu. Gue aja sampai speechless? Haha I don't know"
Terasa perang dingin antara dua kubu menutupi atmosfer ruang OSIS.
Asya sebagai Wakil Ketua OSIS dapat merasakan aura tak bersahabat dari kedua orang ini.
Gimana mau kerjasama, kalau masalah begini aja udah kaya musuhan?
"Eh... Jangan pada berantem dong, belum juga lomba udah berantem aja, tau ga kata orang-orang nih ya, hati-hati teman berantem lo bisa jadi jodoh lo kelak, kan ga--"
"OGAH!" teriak Giovani dan Gisel bersamaan.
Buset nih berdua, jangan-jangan jodoh beneran.
"Kalaupun cuma sisa dia cowo yang ada di dunia ini. Gue, Gisel Adriana Gwen bakal milih untuk ga nikah!"
"Dih... Emang gue suka sama lo? Jangan gr deh."
"Lo juga jangan gr!" sahut Gisel tak kalah ketus dengan Giovani.
Emang cocok, batin Asya.
°°°
Gisel merebahkan tubuhnya dengan kasar di atas kasur beserta ingatan Giovani yang jelas-jelas mengejeknya masih terekam jelas di otak kecil gadis itu.
"Sombong banget tuh cowo. Liat aja lo, gue buat ga bisa berkutik pas belajar bareng."
Disisi lain ada Giovani yang sedang merokok sambil kembali mengingat kejadiannya bersama Gisel saat di ruang OSIS tadi.
Terbentuk sedikit senyuman di bibirnya. "Lo ga berubah ya, Gi."
---
"Baiklah mulai hari ini Deren diganti oleh Giovani. Mohon bantuan kalian berdua ya, karena kalian tau kan sekolah kita sudah 5 tahun turun temurun juara 1 dalam lomba Internasional Sains School."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Hati
RandomHANYA KUMPULAN ONESHOOT! --- Banyak kisah disini, kisah kita, kamu, dan aku... --- maaf ya kalau banyak typo, dan ini hanya oneshoot semata, karena gabut saja, sekian terimakasih~ oh iya, misalkan tiba-tiba aku punya ide buat lanjutin salah satu one...