happy reading!
°°°
"Pagi Haikal!" seru seorang gadis antusias.
Orang yang dipanggil Haikal membuang mukanya acuh tak acuh, bahkan sekedar menyapa saja Haikal enggan, segitu bencinya kah Haikal terhadap dirinya?
"Pagi-pagi gini udah makan? Tumben kamu ga telat?"
"Nih aku bawain ka--"
"Bisa diam ga si?!"
Gadis itu langsung terdiam. "Maaf, Kal. Aku ganggu kamu, ya?"
"Baru nyadar lo?"
Gadis itu tertegun mendengar jawaban Haikal barusan. Niatnya pagi ini hanya memberikan Haikal roti yang ia beli di warung tadi.
"Maksud aku datangin kamu kaya gini buat ngasih kamu roti yang aku beli tadi. Maaf ya ga bisa belikan kamu nasi, uang aku habis buat beli kebutuhan sekolah adik aku." Gadis itu menyodorkan roti yang ada ditangannya sambil menundukkan kepala.
"Buat lo aja, gue ga butuh."
Haikal melewatinya begitu saja, membuat gadis itu terus berusaha mengejar Haikal.
Dengan posisi membelakangi jalan. Anita, cinta pertama sekaligus pacar pertama seorang Haikal Bagaskara.
"Aku tau kamu masih marah sama aku, tapi aku mohon terima ya roti yang aku kasih? Aku sayang banget sama kamu, Kal."
Haikal masih terus berjalan, tanpa memperdulikan Anita yang berjalan di depannya.
Sudah menjadi pembicaraan satu sekolah, semenjak Ayah dan Ibu Anita bercerai, dan Ayah Anita terkena kasus penggelapan dana membuat hidup gadis itu hancur se-hancur-hancurnya. Kakaknya yang dulu adalah seorang penyayang berubah manjadi pria egois yang kerjanya hanya mabuk-mabukan saja, dan selalu mengambil uang kerja sampingan Anita dengan paksa.
Mereka tiga bersaudara, dan Anita memiliki seorang adik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, membuat kebutuhan mereka menjadi bertambah dan membuat Anita harus membanting tulang untuk menafkahi keluarganya.
Melihat Haikal tak ada perubahan, membuat hati kecil Anita tersakiti, gadis itu memejamkan matanya sambil terus berjalan, berharap saat ia membuka mata semua ini hanyalah mimpi baginya.
Tiba-tiba sebuah tangan kasar menariknya, mengikis jarak diantara keduanya. Itu tangan Haikal.
Anita membuka mata dan terkejut melihat posisinya yang kini berada di pelukan Haikal. Gadis itu mengangkat kepalanya dan terkejut melihat mata tajam laki-laki itu menatapnya.
Sontak Anita mundur tiga langkah, detak jantungnya tak karuan, Haikal baru saja memeluknya! Bagaimana bisa ia tidak baper?
"Jangan jalan sambil tutup mata. Lo mau celaka?"
Masih dengan perasaan baper, Anita menjawab, "maaf Kal, hehe, tadi niatnya iseng aja nutup mata."
Masih dengan wajah datar, Haikal menghela nafas kasar dan mengambil roti yang ada ditangan Anita dengan kasar.
Laki-laki itu lalu memakan roti pemberian Anita, tepat di hadapan gadis itu. Membuat Anita tersenyum tipis. Setidaknya ada setitik harapan, kan?
"Puas lo? Udah kan? Jangan ikutin gue lagi, gue sibuk."
Haikal meninggalkan Anita sendiri dan pergi kearah kantin sekolah. Meskipun masih terkesan kasar, setidaknya Haikal mau menerima roti pemberian Anita, dan memakannya tepat di hadapan gadis itu. Melihatnya saja sudah membuat hati gadis itu berdetak kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Hati
RandomHANYA KUMPULAN ONESHOOT! --- Banyak kisah disini, kisah kita, kamu, dan aku... --- maaf ya kalau banyak typo, dan ini hanya oneshoot semata, karena gabut saja, sekian terimakasih~ oh iya, misalkan tiba-tiba aku punya ide buat lanjutin salah satu one...