happy reading!
°°°
"Grace!"
Orang yang dipanggil Grace sontak membalikkan badannya.
"Tungguin gue!!"
"Ayo cepat, nanti kita telat." Seru Grace terus berjalan, namun langkahnya lebih lambat.
"IIH... TUNGGUIN GUE! GUE CAPEE PAKAI BANGET."
Pukul sudah menunjukkan 07.15 yang artinya 5 menit lagi bel akan berbunyi.
Grace yang ogah terlambat dihari pertama sekolah dan membuat kesan buruk pada dirinya sendiri sontak buru-buru agak tidak mendapatkan catatan hitam.
"Buset, perasaan kaki lo ga sepanjang dua meter, kok cepat banget jalannya?"
Sambil terus berjalan, Grace menyahut, "itu mah lo nya aja yang lemot, udah buruan gih, Din."
Dina pun mengangguk dan keduanya berjalan buru-buru menuju sekolah dalam kondisi terpepet waktu.
6 menit berlalu, tepat saat keduanya tiba di depan pagar dengan kondisi pak satpam baru saja menutup pagar.
"Pak... Tolong bukain dong pak." Mohon Dina.
Pak Satpam melihat kedunya. "Duh... Maaf neng, tapi peraturannya udah begini."
Grace memegang besi pagar sambil memohon. "Please, ya pak? Janji deh ga telat lagi, sekali aja..."
"Iya pak, lagian kami telatnya cuma 1 menit."
Pak satpam terdiam sebentar, menatap keduanya lalu beralih menatap ke arah OSIS yang mulai mengatur barusan.
Tiba-tiba sosok bertubuh jangkung, berjalan ditengah-tengah Dina dan Grace, membuat keduanya tergeser ke samping secara tiba-tiba.
Buset, nih orang siapa, main nyosor ae.-Grace
Etikanya jelek si, tapi mukanya ganteng, gapapa deh, ga jadi marah.-Dina.
"Duh... Lain kali pelan-pelan dong kak, jangan asal dorong," ujar Grace sambil menarik badannya untuk menjaga jarak dengan orang tersebut.
Merasa dirinya disindir oleh Grace. Pria itu lalu menatap Grace dengan wajah datar dan mata tajamnya. Wajahnya cukup tampan, namun tidak dengan tatapannya.
"Duh... Maaf ya nak Ian, mereka anak baru, makanya ga diizinkan masuk."
Orang yang dipanggil Ian hanya terus memandang Grace dengan tatapan kosong dan tajam.
Sontak saja bulu kuduk gadis itu berdiri. Bayangkan, ditatap sebentar saja sudah membuat kita berpikir macam-macam, apalagi ini?
Kayanya gue buat masalah nih.
"Bukain pagarnya aja pak."
Seseorang dengan kartu nama yang tergantung di lehernya bertuliskan anggota OSIS memberikan isyarat pada sang satpam.
"Memang boleh, ya nak Irfan?"
Orang yang dipanggil Irfan, sontak mengangguk. "Mereka tanggung jawab saya, lagian kak Rian sudah liat mereka dan mereka disuruh masuk pak."
Pak satpam hanya mengangguk dan membukakan pagar, membiarkan ketiga orang itu untuk masuk.
Sebelum benar-benar melewati pagar sekolah, tiba-tiba tangan Grace ditarik secara kasar.
Perlakuan itu membuat Grace kaget bukan main. Dan yang membuatnya tambah terkejut adalah, sang pelaku yaitu Ian.
"Ke-kenapa kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Hati
AléatoireHANYA KUMPULAN ONESHOOT! --- Banyak kisah disini, kisah kita, kamu, dan aku... --- maaf ya kalau banyak typo, dan ini hanya oneshoot semata, karena gabut saja, sekian terimakasih~ oh iya, misalkan tiba-tiba aku punya ide buat lanjutin salah satu one...