happy reading!
°°°
Seminggu telah berlalu setelah putusnya hubungan Laras dan Gio. Kini kehidupan Laras kembali seperti semula, hanya memikirkan UTBK dan belajar.
Bahkan gadis itu tidak keluar rumah untuk hal yang tidak penting. Bahkan saat teman-temannya mengajak Laras untuk jalan-jalan gadis itu dengan cepat menolak dan beralasan UTBK semakin dekat dan dirinya harus belajar.
Kini, Laras sedang memandangi langit-langit kamar sambil bergumam, "sunyi juga ya."
Tiba-tiba ia teringat kejadian dulu dimana saat ia dan Gio sedang menjalin hubungan, disitu adalah titik bahagia Laras, dimana Laras baru merasakan yang namanya kasih sayang dari seorang pria yang menganggapnya lebih dari sekedar teman. Saat itu Laras sangat bahagia sampai rasanya ia terus berharap Gio selalu bersamanya. Namun nyatanya itu semua salah, Gio hanya menjadi penghantar luka yang cukup dalam bagi Laras.
"Ngapain juga gue mikirin dia?" Laras memukul-mukul kepalanya dengan pelan karena kesal.
Gio Gio Gio. Kenapa harus pria itu yang diingat Laras terus?
Ngomong-ngomong dia bahagia gak, ya? Dia pasti lagi pacaran sekarang.
°°°
Laras kembali ke sekolah, UTBK tinggal menghitung bulan. 5 bulan lamanya, meski begitu Laras sudah lebih dulu mempersiapkan segalanya daripada terlambat.
Laras duduk di mejanya dan melirik meja Gio yang masih kosong.
Ngapain si? Ingat harus move on!
Laras memilih membuka buku paket dan membaca hal random yang ada di buku tersebut. Terkesan membosankan tapi itu cara satu-satunya agar Laras tidak merasa bosan.
Tiba-tiba bel berbunyi dan pelajaran dimulai. Saat hendak mengabsen, Laras melihat kursi Gio masih kosong.
Apa pria itu terlambat lagi? Apa ia habis bersenang-senang tadi malam?
Disaat guru masuk dan Laras sudah menuliskan alpa pada absen Gio. Tiba-tiba pria itu dengan muncul dari ambang pintu dengan baju lusuh dan dasi yang berada ditangan. Gio terlihat terburu-buru.
Laras mengambil Tipe-X dan menghapus absen Gio dan mengubahnya menjadi hadir.
Gio duduk di kursinya, terlihat pria itu sedikit berkeringat sepertinya ia habis disuruh guru untuk mengepel atau menyapu dibawah.
"Ok kita bagi kelompok, ya."
Secara tiba-tiba guru PKN berbicara begitu. Sontak Laras takut akan sekelompok dengan Gio. Apa Laras coba tolak saja?
"Tugas Individu aja, Bu."
"Duh... Jangan lah Ras, yakali individu, cape tau, Ras," cecar salah satu teman Laras. Rio.
Laras memutar bola mata malas dan guru mulai membagikan kelompok.
"Ok kelompok tiga ada Laras sama Gio."
Sontak Laras mengangkat tangan dan berkata, "apa saya boleh menjadi tugas individu saja, Bu?"
Gurunya diam dan menatap Nina, selaku teman Laras yang cukup update soal pergibahan disekolah.
Nina maju dan mulai berbisik kecil dengan Guru. Sontak Gurunya terkejut dan menatap Laras serta Gio bergantian.
"Udah Ras, jangan bawa masalah pribadi ke sekolah," kata Gio tiba-tiba karena melihat Laras bersikeras ingin mengerjakan tugasnya sendiri saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Hati
DiversosHANYA KUMPULAN ONESHOOT! --- Banyak kisah disini, kisah kita, kamu, dan aku... --- maaf ya kalau banyak typo, dan ini hanya oneshoot semata, karena gabut saja, sekian terimakasih~ oh iya, misalkan tiba-tiba aku punya ide buat lanjutin salah satu one...