HPPF!!
Fuah!
"Ck dasar tua Bangka Sialan, mencoba menghilangkan ingatanku heh?" Nalio mencoba bernafas teratur dengan mata yang menatap sinis foto di sebelahnya
"Tanpa kau beri aku itu, ingatanku juga sudah mulai pudar" ia kembali berucap dengan nada sendu
Ingatan Nalio mulai pudar, kode khusus yang hanya ketua Rendra yang dapat menyambungkannya sudah tak dapat di ingat kembali
sebagian ingatan Nalio ato Rendra mulai Samar samar menghilang.
'yah.. ini waktu yang tepat untuk pergi, sebelum tua Bangka itu semakin menaikan rasa obsesi nya' Nalio mengetahuinya seluruh yang direncanakan Frans, karna "Nalio" yang memberitahunya di dalam mimpi
'ini terdengar seperti aku sedang cheat hidupku sendiri' .
Nalio hendak menurunkan tubuhnya ke bawah, dan bersiap siap untuk kabur
Namun sebelum itu Nalio mengambil pisau kecil sederhana yang cukup tajam untuk memotong tali yang melekat di pergelangan kaki Nalio
Yaa~ Nalio tau ini dan itu yang seharusnya sekarang tidak lah begitu sulit untuk kabur dari Frans
Sedikit lagi tali itu terpotong namun bunyi knob pintu menghentikan aksinya dan kembali seperti pingsan
Nalio bukan takut, tapi jaga jaga jikalau nanti kalah jumlah maka malah akan menambah masalah, Nalio itu hanya bocah dua/tiga belas tahun, selincah apapun itu akan sulit jika lawannya berbadan jauh lebih besar apalagi dengan jumlah yang banyak.
Yang masuk ternyata hanyalah maid yang mengantarkan makan malam untuk Nalio
Masih mempertahankan aktingnya dan bersikap seolah olah dirinya benar benar tengah tenggelam di dalam alam mimpi
Sang maid memandang iba Nalio, dia takut jika bersikap kasar akan sama nasibnya dengan dua teman segibah yang pernah di hajar Nalio
Dengan berat hati maid tadi tak jadi meletakan serbuk racun dan pergi keluar dari ruangan Nalio
Ketika pintu terdengar tertutup Nalio membuka salah satu mata memastikan maid tadi benar benar pergi
Melanjutkan aksinya dengan bersih bersih apa yang ingin di bawa dan akhirnya selesai
Dikamar Nalio tak di letakkan kamera keamanan, untuk saat ini. karna baru sekarang Nalio merubah perilakunya dan menarik perhatian Frans
Ruangan Nalio tak memiliki balkon namun memiliki jendela yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya
Nalio terlihat pandai dalam menaruhkan kakinya di antara sedikit celah celah yang berada di pinggiran mansion
Yang ada di pikiran Nalio hanyalah pergi pergi dan selanjutnya harus apa
Dia memang dari saat melompati jendela memikirkan bagaimana nasibnya selanjutnya, menjadi gelandangan?iuhh.. mungkin tidak
Itu bisa nanti yang sekarang Nalio harus terlebih dahulu keluar dari neraka yang di kuasai ayahnya terlebih dahulu
Nalio dulu penguasa neraka juga sih
Dibanding milik Frans milik Nalio mungkin lebih ringan, di karenakan Nalio adalah mafia pembisnis, bukan khusus untuk menjadikan anggota nya benar benar iblis.
Nalio sudah berada di pagar tinggi mansion itu dan mencoba untuk melompat ke bawah namun rasa takutnya terhadap ketinggian membuat perasaannya goyah
'uh- ini menakutkan, baiklah kalau begitu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalio X.V [End]
Fanfiction"Kau minta maaf semudah itu? Setelah semua yang aku alami?!.. brengsek mana yang bisa memikirkan itu?" Nalio tersulut emosi kembali, emosi yang benar benar serius "Kau tau tak bagaimana aku di perlakukan di sekolah? Di rumah maupun di publik?" *** D...