page : 9

6.4K 600 5
                                    

HPPF!!

Fuah!

"Ck dasar tua Bangka Sialan, mencoba menghilangkan ingatanku heh?" Nalio mencoba bernafas teratur dengan mata yang menatap sinis foto di sebelahnya

"Tanpa kau beri aku itu, ingatanku juga sudah mulai pudar" ia kembali berucap dengan nada sendu

Ingatan Nalio mulai pudar, kode khusus yang hanya ketua Rendra yang dapat menyambungkannya sudah tak dapat di ingat kembali

sebagian ingatan Nalio ato Rendra mulai Samar samar menghilang.

'yah.. ini waktu yang tepat untuk pergi, sebelum tua Bangka itu semakin menaikan rasa obsesi nya' Nalio mengetahuinya seluruh yang direncanakan Frans, karna "Nalio" yang memberitahunya di dalam mimpi

'ini terdengar seperti aku sedang cheat hidupku sendiri' .

Nalio hendak menurunkan tubuhnya ke bawah, dan bersiap siap untuk kabur

Namun sebelum itu Nalio mengambil pisau kecil sederhana yang cukup tajam untuk memotong tali yang melekat di pergelangan kaki Nalio

Yaa~ Nalio tau ini dan itu yang seharusnya sekarang tidak lah begitu sulit untuk kabur dari Frans

Sedikit lagi tali itu terpotong namun bunyi knob pintu menghentikan aksinya dan kembali seperti pingsan

Nalio bukan takut, tapi jaga jaga jikalau nanti kalah jumlah maka malah akan menambah masalah, Nalio itu hanya bocah dua/tiga belas tahun, selincah apapun itu akan sulit jika lawannya berbadan jauh lebih besar apalagi dengan jumlah yang banyak.

Yang masuk ternyata hanyalah maid yang mengantarkan makan malam untuk Nalio

Masih mempertahankan aktingnya dan bersikap seolah olah dirinya benar benar tengah tenggelam di dalam alam mimpi

Sang maid memandang iba Nalio, dia takut jika bersikap kasar akan sama nasibnya dengan dua teman segibah yang pernah di hajar Nalio

Dengan berat hati maid tadi tak jadi meletakan serbuk racun dan pergi keluar dari ruangan Nalio

Ketika pintu terdengar tertutup Nalio membuka salah satu mata memastikan maid tadi benar benar pergi

Melanjutkan aksinya dengan bersih bersih apa yang ingin di bawa dan akhirnya selesai

Dikamar Nalio tak di letakkan kamera keamanan, untuk saat ini. karna baru sekarang Nalio merubah perilakunya dan menarik perhatian Frans

Ruangan Nalio tak memiliki balkon namun memiliki jendela yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya

Nalio terlihat pandai dalam menaruhkan kakinya di antara sedikit celah celah yang berada di pinggiran mansion

Yang ada di pikiran Nalio hanyalah pergi pergi dan selanjutnya harus apa

Dia memang dari saat melompati jendela memikirkan bagaimana nasibnya selanjutnya, menjadi gelandangan?iuhh.. mungkin tidak

Itu bisa nanti yang sekarang Nalio harus terlebih dahulu keluar dari neraka yang di kuasai ayahnya terlebih dahulu

Nalio dulu penguasa neraka juga sih

Dibanding milik Frans milik Nalio mungkin lebih ringan, di karenakan Nalio adalah mafia pembisnis, bukan khusus untuk menjadikan anggota nya benar benar iblis.

Nalio sudah berada di pagar tinggi mansion itu dan mencoba untuk melompat ke bawah namun rasa takutnya terhadap ketinggian membuat perasaannya goyah

'uh- ini menakutkan, baiklah kalau begitu...

Nalio X.V [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang