page : 15

5K 491 12
                                    

Nalio terbangun di pagi dini hari, untungnya kali ini masih normal sekitar jam lima kurang

Lebih baik dari pada jam tiga dini hari.

Nalio mencoba untuk mendudukkan tubuhnya, tapi tangannya terasa di tahan dengan benda lembut namun kuat juga keras

Saat sudah duduk dengan perjuangan yang membuahkan hasil akhirnya Nalio tau apa itu

Apalagi kalau bukan borgol? Borgol itu lembut bahkan jika di gerakan akan merasa geli

Nalio tak paham lagi dengan jalan pikir Frans.

Dia meminta maaf semudah itu saat hati Nalio benar benar dalam masa terpuruknya, dan tiba tiba meminta maaf? Itu menjijikan

Setidaknya lakukan itu sebelum Nalio bunuh diri agar Nalio bisa di alam bawah dengan tenang tanpa harus memikirkan dunia yang keji itu lagi

Walau emosinya hilang namun Nalio masih bisa merasakan rasa emosi yang berlebihan

Rencananya memang tidak sesuai yang di harapkan, bahkan kini ia hanya menjadi boneka dari pemilik tubuh asli ini

Sungguh kehidupan kedua yang sial.

Tengah bengong dengan pikirannya sampai tak menyadari jika Frans sudah berada di samping sembari membawa biskuit dan segelas susu pisang hangat

Sudah cukup lama Frans berdiri hingga akhirnya Nalio menyadari kehadiran itu

"Pagi sayang"

Ewh rasanya mual.

"Pagi yah"

Perbincangan singkat itu berhenti dan tergantikan dengan Nalio yang sibuk dengan kegiatannya dan Frans yang asik memandangi wajah Nalio saat makan.

Nalio berhenti di biskuit ke lima dan meminum susunya Hinga tandas

Frans menyingkirkan wadah biskuit dan gelas makanan

Dirinya kembali memandangi Nalio, tentu Nalio yang dipandang seperti itu merasa risih namun apalah daya dirinya yang sudah terlanjur malas berdebat

Lama keheningan terjadi hingga jam menunjukan pukul tujuh pagi

Mereka berdiam diri sangat lama hingga Nalio kembali mengantuk, Frans peka dan menidurkan Nalio kembali

Dia cukup terkejut Nalio tak menanyakan sama sekali tentang kasur dengan pembatas dan satu tangan yang di borgol

Disisi lain Nalio juga ingin bertanya namun yaa dirinya sangat sangat malas bahkan hanya untuk berbicara.

"morning baby, sweet dreams" setelah mengucapkan itu Frans berlalu pergi dengan wajah tegas seperti biasa

"Aki aki bngst, jijik ajg" gumannya pelan dan kembali ke alam mimpi

Dan lagi lagi Nalio tertidur, Nalio sepertinya akan banyak tidur akhir akhir ini bahkan bangun saja sepertinya sulit.

...

"Selamat pagi tuan"

"Pagi, Nalio?"

"Tampaknya masih terlelap"

"Tetap di sana aku datang"

Sambungan terputus sepihak

Ini sudah pukul sepuluh dan Nalio sama sekali belum bangun sejak kejadian pagi tadi, sebenarnya sudah tapi yaa gitu magerr

Frans datang ke depan ruangan Nalio dan orang yang di telponnya tadi berada di samping pintu ruangan Nalio, dia penjaga sekaligus asisten pribadi Nalio walau Nalio tidak tau

Nalio X.V [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang