Sepanjang perjalanan hanya di isi dengan keheningan, tak ada yang ingin membuka topik baik sang supir maupun penumpang
Jika penumpang yang dibelakang tentu tak dapat membuka pembicaraan karna sedang pingsan, pingsan pura pura tepatnya
Yeah saat pingsan Nalio kembali di datangi oleh "Nalio" dan terbangun paksa
Karna terbangun paksa Nalio terbatuk pelan dan sedikit mengeluarkan darah, semua itu tak di sadari karna jalan tol yang ramai
Nalio masih setia dengan pose tidurnya jika ada celah dia akan mencoba kabur kembali walau kemungkinan besar akan kembali tertangkap, dia hanya memiliki waktu dua Minggu lebih di luar sana
Sebelum para keluarga bajingan itu lebih menaruh rasa suka dan obsesi kepadanya.
Keluarga Velissio menyukai Nalio namun fakta yang membuktikan dia adalah anak haram dari seorang jalang yang menarik ayahnya yang dalam keadaan tidak sadar melakukan hubungan intim
Membuat wanita itu di benci sangat sangat di benci walau meminta maaf dengan bayaran nyawanya sendiri
Melihat Nalio yang hampir mirip dengan wanita itu membuat mereka menjadi merasakan perasaan jijik
Jika mungkin itu Nalio yang dulu dia akan menangis meminta di peluk di sayang dan sebagai macamnya berakhir mendapatkan kekerasan
Saat pertama memasuki sekolah Nalio berharap memiliki teman, namun karna marga yang dimilikinya tak diperbolehkan untuk menyebutkan nya
Anak anak di situ berfikir Nalio berasal dari keluarga miskin dengan penghasilan yang berasal dari menjadi kupu-kupu malam
Beberapa anak disitu memperlakukan Nalio layaknya budak, baik dalam menjadi babu maupun pemuas hasrat anak anak kurang belaian
Pfft.. ini sedikit lucu karna anak SMP nekat melakukan hubungan intim bahkan saat di pemukiman sekolah, kenapa aku tak berfikir menjadikan tokoh utama ini berumur 15+? Ini sedikit menjengkelkan karna jika aku mengubah satu maka yang lain akan terkena dampaknya.
Kembali ke kondisi Nalio saat ini.. masih pura pura tidur sih namun dengan telinga yang fokus mendengarkan kedua orang yang sedang berdebat di kursi depan
Haris memperdebatkan masalah waktunya yang terbuang hanya untuk Nalio dan refal memperdebatkan bahwa perintah ayahnya tak dapat di bantah
Perdebatan itu berhenti ketika suara pintu mobil terbuka, keadaan mobil sedang berhenti membuat Nalio menyempatkan diri menyelinap ke luar di tengah tengah perdebatan
"... Peace" setelah tersenyum Nalio terjun dan berlari dengan cepat keluar pagar pembatas tol dan memasuki hutan gelap penuh dengan binatang buas
Sementara Haris dan Refal masih termenung memikirkan apa yang terjadi
Keterkejutan mereka terhenti kala salah satu mobil hitam bawahannya mengetuk kaca mobilnya untuk segera di beri perintah
"Ck. Sialan Kita lengah" Haris keluar dari mobil memerintah kan bawahan yang sedari tadi menunggu perintah untuk segera membawa Nalio kembali
Sedangkan Refal membuka telfon untuk mengubungi Frans
Drrtt
Drrt"..."
"Anakmu itu kabur lagi, kami mungkin akan telat"
"..."
"Aku akan berusaha, dia anakmu mengapa harus aku yang bekerja keras"
"..."
"Hilangkan rasa bimbang itu, ku tau kau dan semua memiliki rasa yang sama kepadanya"
"..."
"Baiklah akan ku tutup"
Refal menyandarkan bahu kekarnya ke senderan kursi empuk itu dan bernafas lelah
"Entah sampai kapan mereka mempertahankan ego itu, bagaimana jika rantai yang menahan rasa itu hancur?"
Refal tampaknya telah gila karna kelelahan, namun yang lebih gila lagi apa yang di ucapkannya, akankah itu terwujud
"Mungkin bersentuhan dengan udara saja mereka akan cemburu"
"Mereka akan terobsesi dengannya dan itu termasuk aku"
Setelah mengucapkan kata kata yang tampaknya membuat Nalio merinding, Refal keluar dan ikut menyusul Haris yang sudah mengejar Nalio terlebih dahulu
...
"Huh.. huh.. huh.. bahkan huh, setelah beberapa saat berlatih di gym huh.. fisiknya masih terlalu lemah, hah.. bahkan aku yang dulu hanya memerlukan kurang dari setengah Minggu hanya untuk memperkuat tubuh itu"
Nalio sedang bersembunyi di atas pohon yang penuh akan daun rimbun
Suara di bawah semakin merekatkan Nalio dengan pohon di belakangnya
Bodyguard itu berjalan hampir tak mengeluarkan suara, mereka sengaja mengendap endap agar Nalio tak kabur kembali
Hutan tak ada yang tahu jika melewati satu ranting masih ada ranting lain yang harus di injak, membuat sepelan apapun menginjak ranting itu masih akan tetap terdengar.
Pencarian dilakukan terus menerus bahkan hampir menjelang makan malam, Nalio masih belum di temukan
Nalio masih setia di atas pohon sangat setia bahkan sampai tidur berpelukan dengan pohon itu
Haris dan Refal sudah darah tinggi, jika mereka menemukan Nalio maka ia berdua akan diikat, rantai, atau akan di hempit oleh Haris maupun Refal
ia berdua sudah benar benar gila, kehilangan akal sehat membuat mereka yang menghalangi jalan akan langsung di tembak tanpa pengecualian
Mereka mencari Nalio bak orang kesurupan, saat melihat tanda tanda Nalio neraka tersenyum dan langsung menangkap benda itu apapun itu
Nalio benar benar nyenyak dengan tidurnya sampai suara gemuruh membangunkannya
Nalio tersentak dan membuat suara kecil Dari lenguhan
Karna situasi saat itu sangat tenang bahkan hampir tak terdengar apapun selain serangga membuat suaranya menggema
Seluruh orang yang berada di sekitarnya menoleh dengan cekatan dan berlari ke arah sumber suara
Nalio yang masih di ambang alam baka dan dunia LingLung tampaknya seperti orang bodoh yang kehilangan jiwanya
Sedangkan dua makhluk yang tadinya sudah benar benar gila tersenyum memandang kearah Nalio
Tbc.
Eh kesana eh kesini.
Thx buat 2k+ vote.
Eh lupa ngetik.. gw hiat Mayan lma kitar seminggu lbh
Tpii klo ad pningktn Ama nih book gw bkl usahain lnjt.Follow voment thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalio X.V [End]
Fanfiction"Kau minta maaf semudah itu? Setelah semua yang aku alami?!.. brengsek mana yang bisa memikirkan itu?" Nalio tersulut emosi kembali, emosi yang benar benar serius "Kau tau tak bagaimana aku di perlakukan di sekolah? Di rumah maupun di publik?" *** D...