[Cover]
Art by: モロツヨシ on Picrew
Edit by: earl_sulung on Canva
[Blurb]
Secara alami, Bakugou terlahir jenius. Meskipun sumbu emosinya tidak lebih tebal dari kertas, prestasi yang diraihnya tidak cukup untuk di pajang pada etalase rumah. Namun, suatu...
Butuh tiga hari bagi Todoroki untuk bisa menemui Kirishima Eijiro. Meskipun, aktor kawakan itu lahir dari perusahaan sang Ayah, tak lantas memudahkan ia menemuinya langsung. Belum lagi, sekolah mengharuskan bocah bergolongan darah O harus pulang hingga petang, ia pun sudah bolos dua kali berturut-turut saat les. Sudah pasti manik tajam ayahnya tidak bisa lepas mengawasi, bahkan bocah Sekolah Menengah yang malang itu belum sempat bertemu sapa dengan Bakugou lagi.
[Bakugou, aku rindu.]
Itu adalah pesan kesebelas dengan bunyi yang sama. Harapannya, Bakugou akan merespon layaknya pemeran pria romantis dari sinetron picisan. "Rindu itu berat, biar aku saja." Nyatanya zonk. Ia kecewa bak peserta acara kuis di TV-TV yang tidak dapat mobil dari tirai nomor dua.
[Bakugou.]
[Bakugou.]
[Daibakusasshin Dainamaito.]
[Ini aku, Shoto.]
[Bakugou.]
[Halo.]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Bakugou, aku punya es krim, tapi rasanya tidak seenak pemberian Kaminari.]
[Bakugou.]
[Tahu tidak tikus apa yang kakinya dua?]
[Bakugou (｡•́︿•̀｡) apa kau tidak tahu?]
[Tikus yang kakinya dua itu Mickey Mouse.]
[Terus, terus. Bebek apa yang kakinya dua?]
[Kau pasti ingin menjawab Donald Trump, 'kan?]
[Kau salah. Bebek itu kakinya memang dua.]
Sayang sekali, spam yang dilakukan Todoroki tak kunjung dijawab Bakugou. Takut Kaminari memberinya nomor yang salah, ia bertanya keakuratan nomor ponsel mantan stunt man itu hingga empat kali.
[Benar itu nomornya, kawan kecil. Kau harus coba telepon dia atau mengiriminya foto 'sesuatu'.]
Todoroki mengerjap polos, ingin bertanya 'foto sesuatu' maksud pemuda yang doyan bermain gitar itu, bentuknya seperti apa? Namun, sosok gagah bersurai merah yang ditunggunya telah tiba, memutus lamunannya.
