14

15.3K 1.6K 103
                                    

Happy reading

***


Setelah malam itu, kisah karakter Xiao zhan pun berubah sepenuhnya. Jika dalam cerita aslinya, Wang yibo dan Song yuan yg menjadi tokoh utamanya. Tapi, setelah kemunculan Sean yg mendiami tubuh Xiao zhan, tokoh Xiao zhan pun melenceng jauh dari karakter asli Xiao zhan. Dan itu mempengaruhi pada alur cerita aslinya.

"Kenapa nasibku jadi begini?" Sean menangis meratapi nasibnya. Pemuda itu kini justru depresi setelah berhasil memenangkan hati suaminya sendiri.

"Seharusnya aku tidak perlu main-main seperti itu, hiks..." ia menitikkan air matanya untuk yg kesekian kalinya. Pupus sudah harapannya untuk menjadi janda kaya setelah ini. Selama sisa hidupnya Sean akan terjebak disini dengan Wang yibo sebagai suaminya.

"Nak, jangan menangis lagi. Nenek tau kau sangat merasa terharu setelah berhasil menyingkirkan wanita ular itu. Nenek juga sama denganmu, akhirnya cucuku yg bodoh itu sudah tercerahkan." Ujar Wang Lian yg baru datang dan kini berada disampingnya. Andai wanita itu tau, apa yg sebenarnya membuat ia sesedih ini sampai air mata pun rasanya tak cukup untuk menggambarkannya, mungkin Wang Lian tidak akan berbicara seperti itu.

"Sudah jangan menangis. Tadi suamimu menelpon, ia bilang siang ini akan datang menjemputmu untuk pergi kerumah sakit." Beritahunya, yg hanya ditanggapi anggukan oleh pemuda malang itu.

Tidak berapa lama kemudian, Wang yibo pun tiba dikediamannya. Hari ini sebenarnya ia ada rapat penting. Tapi, mengingat tanggal ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan sang istri, pria itupun terpaksa menundanya. Bagaimanapun, Wang yibo sudah bertekad untuk menebus kesalahannya pada sang istri. Jadi, mulai sekarang ia akan memprioritaskan istrinya itu diatas segalanya.

Melihat kedatangan sang istri, pria itu segera membuka pintu samping kemudi untuknya. Tapi, istrinya itu malah membuka pintu belakang dan segera duduk disana tanpa mau menoleh sedikit kepadanya. Pria itu pun hanya bisa mengelus dada dengan sikap Xiao zhan yg seperti itu, Wang yibo berpikir, mungkin istrinya ini masih marah dan belum bisa memaafkannya dengan semudah itu. Wang yibo pun pasrah. Bgaimanapun, sebelumnya ia sudah sangat keterlaluan menyakiti perasaan sang istri, jadi wajar kalo sampai detik ini Xiao zhan masih memperlakukannya seperti itu.

"Oh, dewa... apa nasibku benar-benar akan berakhir seperti ini?" Matanya kembali berkaca-kaca saat memikirkan itu semua. Menikah, ia tidak menyangka akan menjalani hubungan semacam itu di usianya yg masih muda ini, Sean belum siap, pemuda itu belum siap untuk berkomitmen. Sean itu masih 19 tahun, ia masih ingin hidup bebas seperti keinginannya, tapi sekarang hidupnya, ah sudahlah... memikirkannya hanya akan menambah beban pikirannya saja.

Sesampainya dirumah sakit, pria itu kembali membukakan pintu untuknya, tapi seperti biasa ia akan keluar dari pintu yg lainnya.

Wang yibo berniat untuk menggandeng tangan pemuda itu, tapi Sean memilih berjalan lebih cepat untuk meninggalkannya jauh dibelakang.

"Semuanya sehat, baik ibu dan janinnya keduanya sama-sama sehat. Ini pasti karena anda yg sangat protektif dalam menjaga keduanya." Ujar sang dokter yg membuat Wang yibo senang pastinya. Tapi Sean justru memanyunkan bibirnya kedepan hingga persis seperti mulut bebek, ia tidak setuju dengan ucapan dokter tersebut.

"Menjaga apanya? Selama ini dia hanya sibuk dengan selingkuhannya." Sean bergumam pelan, tapi itu berhasil ditangkap oleh pendengaran pria disampingnya itu. Dokter perempuan itu hanya bisa tersenyum canggung setelahnya.

Mendengar kalimat sindiran pedas dari mulut sang istri, lagi-lagi Wang yibo hanya bisa mendesah pasrah. Ia tau ia salah.

"Dari ukurannya, usia janinnya sekarang sudah sekitar 12 minggu. Ini dia janinnya!" Dokter tersebut menunjuk pada layar didepan keduanya. Janin tersebut kini berukuran sekitar 7,4 cm. Angka tersebut akan bertambah setiap minggunya seiring dengan perkembangan organ tubuh janin.

Wang yibo menatap takjub pada layar tersebut, sedangkan Sean, pemuda itu hanya bisa tersenyum getir. Ia laki-laki tulen sama seperti Wang yibo, dan kini didalam tubuhnya malah ada janin, Sean hamil. Tapi yg lebih membuatnya stres adalah hamil tanpa pernah melakukan 'itu' sama sekali. Karna yg dulu melakukan itu dengan Wang yibo adalah Xiao zhan yg asli.

Sean mencoba mengingatnya, selama ia menjadi seorang penulis, pemuda itu jarang menggambar adegan semacam itu secara jelas. Biasanya, dia hanya akan satset satset dalam menerangkannya, ato lebih seringnya ia lebih memilih menskip part seperti itu. Karna menurutnya hal tersebut tidaklah begitu penting.

Pemeriksaan pun tidak berlangsung lama, setelah meresepkan beberapa vitamin untuk Xiao zhan, pemeriksaan pun berakhir.

"Yibo!" Seseorang tiba-tiba memanggilnya ketika ia baru keluar dari ruangan dokter.

"Kekasihmu tuh! Kalo kau ingin bicara, bicara saja. Aku bisa pulang naik taksi." Ucapnya acuh tak acuh sambil berlalu pergi. Tapi sebelum Xiao zhan melangkah lebih jauh, pria itu meraih tangannya.

"Jangan pergi, aku tidak ingin bicara dengannya. Hubunganku dengan dia sudah berakhir."

Sean melihat wajah keduanya secara bergantian, dari wajah Wang yibo lalu beralih ke Wajah Song yuan. Penampilan wanita itu terlihat sangat menyedihkan, akibat ulah sang nenek, wanita itu terpaksa dirawat dirumah sakit selama beberapa hari, dan belum cukup dengan luka badan yg diterimanya, dua hari kemudian Wang yibo datang menjenguknya dirumah sakit hanya untuk memberi tahukannya bahwa pria itu ingin menyudahi hubungan mereka, mendengar hal itu tentu membuat Song yuan sangat terpukul dan depresi. Sean jadi merasa bersalah padanya.

"Ge, kau bicaralah sebentar dengannya. Aku akan menunggumu dimobil." Sean menyuruhnya. Membuat Wang yibo semakin mengagumi sosok istrinya itu.

"Aku minta maaf. Ini mungkin sangat tidak adil untukmu, tapi inilah yg seharusnya terjadi. Aku sudah menikah, dan sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah. Aku harap kau bisa memaklumi keputusanku ini. Maafkanlah sikap egoisku ini." Wang yibo langsung bicara ke intinya.

"Apa kau kini sudah jatuh cinta padanya?" Air mata Song yuan sudah menggenang disudut saat ia menanyakan hal tersebut.

"Aku tidak tau. Tapi yg jelas, dia adalah istriku, dan aku adalah suaminya. Kami sudah mengikrarkan janji setia dihadapan dewa, dan aku tidak ingin kembali mengingkarinya. Aku harap kau bisa mengerti, dan aku juga berdo'a semoga kau bisa bertemu dengan pria yg lebih baik dariku. Aku pergi." Wang yibo pun bangkit dari duduknya dan pergi tanpa perlu menoleh kebelakang lagi.

Dibangku panjang itu, kini Song yuan terisak pilu meratapi akhir dari kisah cintanya dengan Wang yibo. Suara tangisnya pun menggema disepanjang lorong rumah sakit, kasihan.


Tbc.
Sorry for typo.

Istri Licik vs Suami Tiran. (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang