27

10.3K 1.1K 81
                                    

Happy reading

***






"Ok, tinggal seminggu lagi, dan setelah itu aku bisa terbebas dari dosen menyebalkan itu." Sean menandai kalender dengan melingkari tanggal-tanggal tersebut.

Hampir sebulan ia menjalani masa hukuman tersebut, dimana itu semua sungguh menguras tenaga dan pikirannya.

Lan yibo, dosennya itu sungguh pria paling menyebalkan yg pernah ia temui. Baginya, sosok tersebut lebih menyebalkan daripada karakter Wang yibo yg ada didalam novelnya. Pria itu adalah sosok tiran yg sesungguhnya di dunia nyata.

Hari pertama ia menjalani masa hukumannya. Ketika itu adalah waktu kosongnya disela-sela menunggu jadwal mata kuliah yg selanjutnya, jika biasanya Sean menghabiskan waktu tersebut untuk nongkrong dikafe ato kantin yg ada di area kampus, mengisinya dengan berghibah sambil makan-makan dan bersenda gurau dengan teman seangkatannya, tidak dengan setelah ia menerima hukuman dari dosennya itu.

'Zhanzhan, datang ke ruanganku!'

'Zhanzhan, buatkan aku kopi!'

'Zhanzhan bantu aku memeriksa ini!'

'Zhanzhan belikan aku makan siang!"

'Zhanzhan ambilkan pakaianku ditempat laundry!'

Dan masih banyak lagi perintah yg disuruhkan padanya. Diperlakukan seperti itu sungguh membuat batin seorang Sean meradang, ia ingin sekali marah dan membalasnya, tapi apalah daya, pria itu terlalu sulit ia tangani, otak liciknya seakan membeku ketika berhadapan si bedebah Lan itu.

"Tujuh hari lagi, tujuh hari lagi dan setelah itu aku akan kembali bebas seperti diriku yg dulu." Gumamnya senang.

Drrt... drrt..
Baru saja ia bergumam lega, dan kini ponselnya sudah memunculkan notif dari pak dosen.

"Aish, dia kenapa lagi sih? Kenapa tidak bisa memberiku sedikit saja waktu untuk aku rebahan." Gerutunya kesal. Sean tidak mengindahkan panggilan tersebut hingga layar ponselnya pun mati dengan sendirinya.

Mengetahui itu Sean pun tersenyum sumringah. Ini sudah malam dan ia ingin tidur dengan tenang tanpa diganggu oleh siapapun.

Sean bersiap untuk menarik selimutnya, tapi ponselnya itu kembali bergetar, itu bukanlah panggilan melainkan sebuah pesan masuk, Sean pun mengintipnya.

Cepat kemari, atau aku adukan semua kenakalan yg kau lakukan dikampus pada ayahmu.

Selalu saja seperti itu, jika sudah mengancam dengan membawa nama serta sang ayah, Sean pun tidak ada pilihan lain selain menuruti perintahnya.

"Dasar brengsek! Aku harap tidak akan ada wanita yg mau menikah denganmu, biar kau jadi bujang lapuk seumur hidupmu seperti pamanmu itu!" Pemuda itu mengutuknya.

"Nak, kau mau kemana?" Nyonya yg sedang menonton drama TV diruang keluarga menanyainya.

"Ke rumah tetangga kita yg disebelah."

"Kenapa kau sering sekali kesana? Nyonya Xiao heran.

"Sayang, tuan Lan itu kan dosen putra kita dikampus, mungkin dia memanggil putra kita untuk menyuruhnya mengerjakan sesuatu." Itu tuan Xiao yg menjawab.

Istri Licik vs Suami Tiran. (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang