BAB 6O

3.5K 143 3
                                    

"Sudah." Suruhan Marco bernama Fatir itu berucap dengan tenang dengan tangan yang memberikan map kepada Marco.

"Ini juga ada foto dari cctv sebulan yang lalu Pak." 

Marco membuka map itu dan tertawa pelan saat melihat sebuah foto di mana Kia berdiri di depan pintu rumah, sedangkan seorang pria berdiri dihadapan Kia dengan membelakangi cctv.

"Wanita tidak tau malu," desis Marco sambil tersenyum kecut. Entah apa yang membuat Marco sendiri mengatakan bahwa Kia tidak memiliki malu, intinya Marco tidak suka melihat Kia yang sekarang sudah bersama pria lain. 

"Dia tinggal di rumah yang cukup bagus, apa ini adalah pacarnya yang kasih?" tanya Marco. Ia juga memandangi bentuk rumah itu. Dalam waktu empat bulan tidak mungkin wanita payah itu bisa membeli rumah.

"Saya kurang tau Pak, tapi saya rasa pria itu sudah memiliki istri."

"Siapa pria ini?" Marco menunjuk foto pria yang membelakangi cctv. "Palingan tu cewek udah jadi simpanan pria tua." Marco menatap dengan tajam foto itu.

"Sebentar biar saya cari." Fatir langsung membuka ponsel dan membuka aplikasi google dan mencari nama tujuannya. Setelah menemukan Fatir langsung memberikan ponselnya pada Marco. 

"Adam?" Marco melempar ponsel itu ke dinding dengan kuat. Bagaimana bisa wanita itu berhubungan dengan musuhnya saat masa sekolah dulu.

Fatir menahan napasnya dan menatap nanar ponselnya yang sudah berserakan itu. Ponselnya pecah! Fatir sendiri tidak berani untuk marah atau bergerak sedikit pun jika bergerak sedikit saja untuk mengambil ponsel itu sudah dipastikan Fatir akan menjadi sasaran pukulan Marco. Jadi Fatir hanya akan menunggu Marco keluar baru mengambil ponselnya.

Ini sudah biasa terjadi, dan Fatir akan membeli baru dengan gaji yang diberikan oleh Marco. Dan bodohnya sudah tahu Marco sangat kasar, Fatir masih saja percaya pada Marco dengan memberikan ponselnya. Seharusnya Fatir lebih dahulu membuat gambar itu menjadi selembar kertas.

"Sialan, bagaimana bisa Kia bisa berhubungan dengan pria itu." Mata Marco memerah, sangking geram dan benci yang ia rasa. Marco sendiri tahu bahwa sebelumnya Kia dan Adam adalah teman, dan Marco juga pernah mendengar jika Kia sudah dengan Adam.

"Tunggu tanggal mainnya." Marco tersenyum sinis. Ini semua tidak bisa ia biarkan, tidak akan Marco biarkan Kia dan Adam bisa bersama. 

"Jadi benar dia sudah menikah?" tanya Marco lagi.

"Setau saya sudah Pak." Fatir memang sesekali melihat berita ditelevisi. Lagi pula siapa yang tidak kenal dengan Adam, pria pengusaha yang kaya raya.

"Cari tau semua informasi keluarga Adam."

"Baik Pak." Setelahnya Fatir langsung pamit keluar.

"Apa sekarang Kia berubah menjadi wanita simpanan?" Marco mengusap belakang lehernya pelan. Rasa benci semakin dalam ia rasa pada wanita itu.

Marco lalu beranjak bangun menuju kamarnya, di dalam sana ada Vina. Vina putri Marco yang sekarang menatap Marco dengan mata bulatnya.

"Papa." Vina mengulurkan tangannya meminta gendong.

Marco hanya melihat Vina yang sekarang bangun, Marco tetap diam tidak menghampiri Vina. Anak kecil itu bangun sendiri dan berjalan menuju Marco lalu memeluk kaki papanya.

Marco menunduk dan menatap dalam Vina, jelas melihat wajahnya saja anak ini sangat mirip dengannya. Marco langsung mengendong Vina menuju balkon.

Marco duduk di kursi dengan Vina berada di pangkuannya. 

"Papa emang membenci mama kamu, bukan berarti Papa juga benci sama kamu," ucap Marco pada Vina. Ia mencium pipi bulat anaknya.

"Papa?" tanya Vina lagi dengan raut wajah yang bingung. Balita itu tidak terlalu mengerti ucapan Marco.

Bad Husband |END|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang