BAB 67

4.7K 148 68
                                    

"Aku emang bodoh, aku harap kamu mau memaafkan Masmu ini. Tapi jangan lakuin itu ya, sakit banget."

"Iya itulah yang Dellia rasain sakit."

Adam mengambil air putih yang berada  di samping kasur. Ia harap air putih dapat menenangkannya yang sekarang terlalu gelisah karena Dellia yang terlihat sudah sangat marah. Setelahnya Adam membawa Dellia ke dalam pelukkannya.

Dellia membiarkan hanya untuk beberapa detik.

"Lepas." Sudah lama mereka berada dipelukkan seperti ini. Terlalu erat dekapan ini, membuat Dellia jadi panas dan sesak nafas.

"Kamu mau ninggalin Mas ya?" Tampak bahu  Adam bergetar.

"Nggak Mas." Dellia berusaha melihat wajah Adam saat ia merasa lehernya basah. Apa suaminya itu menangis?

Adam buru-buru melepaskan pelukkan itu dalam keadaan wajah Adam yang kering tidak ada air mata tapi mata Adam tampak memerah.

"Nangis?" tanya Dellia.

Adam hanya diam tidak membalas untuk hal seperti ini Dellia tidak ingin memperpanjang. Mau menangis atau tidak, Dellia tidak akan perduli.

"Dellia mau bukti saat Mas di sana tidak melakukan hal yang tidak-tidak." Masalah selingkuhan tidak jarang Dellia melihat disebuah drama, dan nyatanya pria yang berselingkuh tidak akan mengaku. Jadi bisa saja Adam tidak mengaku jika berhubungan dengan Kia.

"Saat Mas ke rumah Kia pada malam itu?" tanya Adam memastikan.

Dellia mengangguk.

"Aku akan segera membawa buktinya."

Dellia mengangguk pelan, lalu beranjak bangun.

"Mau ke mana?" tanya Adam.

"Kekamar anak-anak." Adam hendak bangun ingin mengikuti Dellia.

"Mau ngapain? Sini aja, Dellia mau minta izin untuk nginap di kamar anak-anak."

Bahu Adam langsung lemas begitu saja. "Kita tidur berempat ya," pinta Adam dengan harapan penuh akan dituruti oleh istrinya. Sebenarnya Adam sendiri tau jika Dellia tidak akan membiarkannya untuk tidur bersama mereka. Adam sadar Dellia pasti mau menghukumnya.

"Tidak."

Balasan dari Dellia membuat Adam lemas begitu saja, sampai kapan ia akan tidur sendirian. Adam menatap punggung Dellia yang perlahan hilang dari pandangannya. Tidur tanpa Dellia akan sangat menyulitkan, ia sendiri bingung dengan tubuhnya yang sudah dewasa tapi masih seperti anak kecil aja. Adam akan terus berusaha agar Dellia bisa kembali memaafkannya.

***

Sekarang Dellia sudah berada di kamar anaknya. Dellia asik menatap kedua anaknya yang asik bermain, syukurnya Adam menuruti ungkapan Dellia agar tidak mengikutinya. Karena Dellia sekarang tidak ingin melihat wajah yang sudah beberapa kali membuatnya kecewa.

Semua permasalahannya dengan Adam sudah dibahas, sekarang Dellia sudah tidak terlalu berpikir yang berlebihan. Ia tidak ingin terlalu berlebihan dalam berpikir, percuma semua sudah terjadi. Tidak ingin karena masalah ini Dellia malah sakit. Sekarang ia hanya akan menunggu kapan Adam akan memberikan bukti bahwa pria itu tidak bersalah. Mau ada bukti pun sangat sulit bagi Dellia untuk bisa melupakan kesalahan Adam.

Suami yang dipikir tidak akan menutup apa pun malam sangat tertutup, Dellia sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik agar suaminya bisa dengan percaya untuk menceritakan apa pun padanya. Tapi Dellia merasa gagal membuat Adam nyaman.

"Abang, jangan gangguin Abi kasian," celetuk Dellia dengan suara pelan, ia tidak tega melihat Abimayu yang sudah sulit memasang puzzle malah dihancurkan oleh Sankara.

Bad Husband |END|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang