.
.
.
.
Hinata segera berbalik menyadari di depan jalan sana ada Sasuke. Sebelum berpapasan, Hinata memilih untuk menghindar saja. Sebenarnya sangat tidak sopan, tapi dia telah berkomitmen dengan Shikamaru untuk meminimalisir pertemuan dengan Uchiha satu-satunya di bumi ini. Berjalan cepat menjauhi Sasuke, Hinata berharap pemuda itu belum melihatnya tadi.
Hingga saat ini Shikamaru masih belum memberi tahu alasan mengapa dia perlu menjauhi Sasuke. Walau sangat penasaran, Hinata memilih diam saja, menunggu entah sampai kapan Shikamaru akan mengatakannya. Mungkin saja kan itu adalah rahasia negara. Shikamaru yang pangkat ninjanya sudah jauh lebih tinggi darinya dan sering membantu Kakashi langsung pasti memiliki banyak pengetahuan yang tidak bisa sembarang disebar. Jadi lebih baik dia menurut saja.
"Kau menghindariku?"
Hinata terlonjak karena Sasuke tiba-tiba sudah ada di depannya.
"T-tidak," jawabnya gagap kemudian langsung berbalik lagi dan berjalan cepat.
"Jika tidak, kenapa berbalik?" Suara Sasuke sedikit meninggi hingga orang-orang yang berlalu lalang mulai berbisik-bisik dan menatap keduanya.
Hinata berhenti, ia panik dan menghadap Sasuke. Pemuda itu menatapnya tajam dan semakin mendekat.
"A-aku tidak bermaksud s-seperti itu, Uchiha-san." Hinata menoleh ke sekitar, wajahnya tak nyaman menyadari orang-orang semakin menaruh perhatian pada mereka karena penasaran.
Ya, keberadaan Uchiha Sasuke yang tidak melakukan apapun saja akan mencuri atensi apalagi saat ini dia tengah berbicara dengan putri dari bangsawan Hyuuga. Mereka bahkan terlihat berdebat seperti sepasang kekasih. Bukankah itu fenomena yang langka?
Di sisi Sasuke, pemuda itu tidak mempedulikan sekitar maupun wajah Hinata yang menjadi pucat dan tak nyaman. Ia fokus pada panggilan gadis itu barusan. Uchiha-san katanya, kenapa panggilannya berubah?
Sasuke mendengus, menyadari jika itu pasti ulah Shikamaru. Ternyata si pemalas itu sangat posesif. Well, meski jika berada di sepatu Shikamaru pun Sasuke juga akan melakukannya.
"M-maaf," Hinata membungkuk, berencana untuk segera berlari pergi. Namun langkahnya terhenti karena Sasuke menahan pergelangan tanggannya.
"Ada yang harus ku bicarakan padamu." Hinata tidak sempat menolak karena Sasuke sudah menariknya menjauh dari tatapan orang.
Pasrah, Hinata akhirnya hanya mengikuti tarikan tangan Sasuke yang menuntunnya entah kemana.
Sasuke menghentikan langkahnya diikuti oleh Hinata. Mereka berada di jalanan sepi di mana akan jarang orang yang melaluinya.
Hinata buru-buru melepas genggaman tangan Sasuke pada pergelangannya dan mundur menjauh.
"Apa yang ingin Uchiha-san katakan?"
Hinata sebenarnya sangat tidak suka apa yang baru Sasuke lakukan. Bukan hanya karena Shikamaru, tapi bukankah Sasuke yang memaksa itu sangat tidak sopan?
Namun apa yang Hinata lakukan sebelumnya juga tidak sopan, jadi sebelum Sasuke minta maaf, Hinata telah memaafkannya lebih dulu dan menganggap mereka impas.
Sasuke menghela napas, "Maaf,"
Hinata mendongak, terkejut. Ia tidak menyangka jika Sasuke akan langsung meminta maaf dan menyadari kesalahannya. Pipi Hinata merona malu, entah kenapa ia jadi merasa tak enak karena berpikiran buruk.
"Aku juga meminta maaf. Jadi tidak masalah."
"Ya, kau memang selalu seperti ini." Gumaman Sasuke kembali membuat Hinata menatap mata gelap pemuda itu. Alis Hinata bertaut bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek ✔
Fanfiction[ShikaHina - Fanfiction] [Fanon] Harus menyembunyikan hubungannya dengan Hinata itu bukan sesuatu yang Shikamaru inginkan. Tapi Shikamaru sudah terlanjur mengiyakan ketika Hinata meminta agar status mereka dirahasiakan sampai gadis itu siap. Padahal...