.
.
.
.
"Bukankah bulan itu terlihat sangat dekat?" Sai bergumam dari atas bukit. Menatap kosong pada bulan purnama bulat sempurna yang tadinya ingin ia jadikan objek lukis dengan pemandangan desa Konoha di malam hari. Hanya saja setelah berada di perbukitan lebih tinggi, Sai menjadi semakin menyadari jika bulan itu sangat besar dan dekat.
Bukankah itu aneh?
Saat tengah larut dalam pikirannya, seekor burung besar melintas tepat di hadapannya. Sai tersentak, mata hitamnya melebar menyadari jika sosok besar yang dikendarai seseorang itu membawa tubuh Hinata yang tampak tak sadarkan diri.
"Hinata-san?"
Tidak menunggu apapun lagi, Sai mengambil kuasnya, dengan gesit menggambar burung dengan cepat untuk mengejar sosok yang membawa Hinata itu.
Ketika Sai hampir berhasil mendekatinya dan akan menggambar hewan lain, bola-bola cahaya mendekat ke arahnya dan meledak.
Ledakan itu menghancurkan jutsunya dan bahkan hampir melukainnya jika Sai terlambat sedikit saja untuk menghindar. Karena ledakan besar itu, Sai harus menerima jika ia kehilangan jejak Hyuga Hinata di hadapannya.
.
.
.
Beberapa jam sebelumnya.
Brak!
Shikamaru membuka pintu Hokage dengan keras, tanpa mengetuk maupun memberi salam lebih dahulu. Langkah tegasnya menghampiri Kakashi yang tengah menatap salah satu shinobinya itu dengan mata lelah.
Entah sejak kapan Shikamaru jadi seenaknya begini seperti Sasuke dan Naruto. Berpikir mungkin sebagai Hokage Kakashi kurang galak layaknya Tsunade.
"Akhirnya kau kembali. Apa liburanmu menyenangkan?" Kakashi sedikit menyindir Shikamaru.
Shikamaru mendengus, "Beritahu aku apa yang terjadi tentang meteor itu, kenapa itu berhubungan dengan penyerangan Hinata?"
Alis Kakashi terangkat sebelah. Itu informasi rahasia dari mana Shikamaru mengetahuinya?
"Dari mana kau tahu?"
"Naruto memberitahuku, dia bilang Sasuke yang menemukan kemungkinan itu."
Dua bocah itu sungguh sangat sialan. Status Hokage sama sekali tidak berpengaruh pada mereka yang tetap suka seenaknya sendiri.
"Hokage-sama. Aku masih ketua pelaksana ujian dimana penyerangan itu terjadi. Aku berhak untuk mengetahui segala kemungkinan yang ada."
Mata mengantuk Kakashi berubah tajam. Ia tak bisa main-main lagi untuk menghadapi Shikamaru yang sedang serius.
Kakashi menghela napas pelan, "Sasuke, masuklah."
Baik Kakashi maupun Shikamaru, mereka telah tahu jika Sasuke sudah berada di balik jendela kantor Hokage sedari tadi. Apalagi pria itu juga tidak repot-repot untuk menyembunyikan cakranya.
Sasuke melompati jendela dengan mudah, melewati meja Kakashi dan berdiri di samping Shikamaru.
"Padahal aku berharap kau tidak pernah kembali."
"Kau tahu dewa tidak akan mendengarkan harapan orang sepertimu kan, Uchiha."
Sungguh salam pertemuan yang hangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/315856110-288-k499914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek ✔
Фанфик[ShikaHina - Fanfiction] [Fanon] Harus menyembunyikan hubungannya dengan Hinata itu bukan sesuatu yang Shikamaru inginkan. Tapi Shikamaru sudah terlanjur mengiyakan ketika Hinata meminta agar status mereka dirahasiakan sampai gadis itu siap. Padahal...