10. Yang Terbaik (2)

2.4K 325 94
                                    

.

.

.

Tok tok tok

Pintu ruang Hokage terbuka, menampilkan sosok Hyuuga Hinata dengan keranjang piknik besar di tangan kanannya.

Kehadiran Hinata yang tidak diundang menghadirkan tanda tanya pada shinobi-shinobi hebat di ruang penting tersebut terkecuali untuk satu-satunya tuan Nara. Shikamaru langsung menyunggingkan senyum tipis, bangkit dari tempat duduknya dan mulai merapikan pekerjaannya dengan cepat.

"Oh Hinata, apa kau perlu sesuatu?" Kakashi bertanya, matanya fokus pada keranjang besar yang Hinata bawa. Tidak mau berharap tapi semoga saja keranjang itu berisi makanan yang akan dibagikan untuk kantor Hokage. Waktu sudah akan memasuki jam istirahat jadi perut Kakashi agak keroncongan. Jika itu makanan tentu akan sangat membantunya menahan lapar.

"T-tidak, saya hanya ingin menjemput Shikamaru-kun, Hokage-sama."

Semua pasang mata di sana pun bergerak bersamaan ke arah si pemuda Nara. Lebih terkejut karena rupanya Shikamaru sudah berjalan ke arah Hinata dengan wajah sangat cerah. Pun sama dengan Hinata yang menunggu kedatangan Shikamaru dengan mata berkilau dan senyum manis yang tidak pernah lepas dari wajah cantiknya.

Tanpa canggung, Shikamaru meraih keranjang piknik Hinata. Jemari Hinata yang kemudian kosong, digantikan dengan jari-jemari panjang Shikamaru yang saling bertaut.

"Ini yang semalam ingin kau siapkan?"

"Eum," Hinata mengangguk. Ia berjinjit kemudian berbisik. "Sebenarnya aku selalu ingin mengantar bekal untukmu."

Mereka berdua seolah lupa jika saat ini keduanya masih berada di depan pintu ruang Hokage dan menjadi tontonan orang-orang.

"Ayo, aku ingin segera memakannya." Shikamaru menarik tangan Hinata lembut. Dia bahkan melupakan untuk sekedar pamit atau meminta ijin pada atasannya yang tengah terbengong-bengong dengan pemandangan di hadapannya.

Mereka pergi begitu saja, meninggalkan para penghuni ruangan penuh tanda tanya.

"Shikamaru dan Hinata? Sejak kapan?" Kakashi akhirnya bersuara setelah dua pemudi itu menghilang. Kakashi berkedip, ia tidak terlalu ingin mencampuri urusan asmara para shinobinya, tapi Shikamaru dan Hinata? Itu sungguh di luar dugaan. Bahkan firasatnya yang tajam tidak bisa merasakannya.

Sepertinya hal ini juga yang menjadi alasan kenapa Shikamaru begitu marah pada Sasuke saat itu. Oh, apakah berarti Sasuke juga? Apakah jangan-jangan tingkahnya karena dia menyukai Hinata?

Kakashi manggut-manggut mulai setuju dengan pemikirannya. Shikamaru sungguh luar biasa, dia bahkan bisa mengalahkan Uchiha.

"Aku sudah mendengar jika mereka telah cukup lama berkencan, tapi melihatnya langsung begini tetap sulit dipercaya." Kakashi melirik Shizune yang masih menatap pintu.

"Aku tidak percaya mereka bisa menipu semua orang selama ini?"

Kakashi mengangguk setuju. Dalam hati, Kakashi sekali lagi mengagumi Shikamaru. Padahal pemuda itu terlihat hanya fokus pada pekerjaan dan akan kembali mode malas ketika tugasnya telah berakhir. Tetapi, rupanya Shikamaru masih memiliki waktu untuk berkencan dan menjadi sangat bersemangat di luar pekerjaan.

"Hmm... Aku jadi ingin berkencan juga."

"Sayang sekali Hokage-sama, bukan kencan yang menunggu anda tapi dokumen-dokumen ini yang harus anda beri perhatian."

Kakashi mendesah. Kenapa ya dulu dia harus setuju untuk menjadi Hokage?

Kan jadi susah buat pacaran.

.

Hide and Seek ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang