.
.
.
Hinata belum kembali.
Beberapa menit lagi batas waktu ujian akan berakhir, shinobi-shinobi peserta ujian hampir semuanya telah melapor di pos terakhir dan memberikan gulungan yang mereka temukan.
Dan Hinata masih kunjung tidak datang.
Tak ayal hal itu membuat Shikamaru luar biasa cemas, ia bergerak gelisah mondar-mandir di posisinya sambil terus melihat gerbang masuk pos juga para peserta yang sudah berkumpul.
Waktu satu jam bagi Hinata harusnya bukan apa-apa. Dengan kecepatan dan byakugan miliknya, paling lama Hinata hanya butuh 30 menit untuk menyelesaikan semua tugas ujian tahap pertama.
"Ck," Shikamaru berdecak, dengan cepat berlari keluar dari tempatnya sebagai ketua.
"Shikamaru kau mau kemana?" Melihat Shikamaru yang pergi beberapa rekannya berteriak mencari jawaban tapi pemuda itu sama sekali tidak menggubrisnya.
Persetan dengan ketua, masa depannya kemungkinan sedang dalam bahaya saat ini.
Harusnya sejak 30 menit yang lalu Shikamaru melakukannya saat sadar Hinata belum kembali juga padahal rekan satu tim gadis itu -Shino dan Kiba yang juga memang ahli dalam pencarian sudah datang ke pos akhir dan melapor. Namun karena tidak ada laporan mencurigakan dari petugas patroli dan pengawas ujian yang terjun langsung di lokasi sana, jadi Shikamaru berpikir positif jika Hinata hanya ingin menikmati waktunya berjalan-jalan di hutan saja.
"Kiba!" Untungnya beberapa anggota rookie-12 yang sangat Shikamaru kenal tengah berkumpul. Ekspresi mereka terlihat tidak bagus, sepertinya mereka juga mengkhawatirkan kondisi Hinata yang belum tahu di mana keberadaannya.
"Ayo cari Hinata." Shikamaru membutuhkan ninja sensorik seperti Kiba dan Shino.
Karena waktu ujian kedua akan segera diumumkan, Kiba pilihan terbaik agar Shino bisa tetap ikut ujian jika sesuatu benar-benar terjadi di luar sana. Shikamaru tahu dari Hinata jika Shino ingin mengajar di akademi, jadi dia butuh lulus ujian Jounin ini untuk memudahkan langkahnya menjadi tutor para calon ninja.
"Hinata benar belum kembali?" Kiba kaget setengah mati.
"Ayo!" Tidak menunggu penjelasan Shikamaru, Kiba bersiap menaiki Akamaru.
"Aku juga ikut!" Ino menyela, wajahnya memucat karena cemas.
"Tidak, aku dan Kiba sudah cukup." Larang Shikamaru.
"Ada apa?" Naruto menyela, ia baru bergabung bersama Sasuke saat melihat Shikamaru berada di tempat yang tidak seharusnya, nampak gelisah.
Tidak sempat membalas, geraman keterkejutan terdengar singkat dari para manusia di aula luas tersebut bersamaan dengan dengungan ribuan serangga yang tiba-tiba muncul berterbangan di atas kepala mereka dan menghilang keluar dari tempat itu melalui segala penjuru jalan keluar yang ada.
"Mereka akan lebih cepat." Ucap datar Shino.
Shikamaru mengangguk. "Terima kasih."
"Hei ada apa?" Naruto yang terabaikan masih mencoba mencari jawaban.
"Hinata belum kembali." Sasuke bergumam menjawab. Setelah melihat situasi, Sasuke menyadari jika gadis itu belum ada di ruang tersebut. Lagi pula memang apa lagi yang bisa membuat pria Nara ini terlihat kalut padahal kondisi nampak masih dalam kendali.
Cuma Hinata yang bisa membuat Shikamaru bahkan meninggalkan kewajibannya.
"Aku akan ikut juga." Shikamaru menatap Sasuke datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek ✔
Fanfiction[ShikaHina - Fanfiction] [Fanon] Harus menyembunyikan hubungannya dengan Hinata itu bukan sesuatu yang Shikamaru inginkan. Tapi Shikamaru sudah terlanjur mengiyakan ketika Hinata meminta agar status mereka dirahasiakan sampai gadis itu siap. Padahal...