6. Permohonan

2.4K 344 85
                                    

.

.

.

"Hinata, aku tau tidak seharusnya aku meminta seperti ini, tapi..."

Shikamaru menatap Hinata yang duduk di pinggir ranjang kamarnya. Iris peraknya berkilat mengantisipasi perkataan Shikamaru yang tengah berdiri menjulang di depannya.

Mereka kini berada di kamar Hinata. Shikamaru ingin berbicara serius jadi hanya kediaman Hyuuga yang menjadi satu-satunya tempat aman bagi mereka.

Tentunya pintu kamar Hinata terbuka lebar agar para penghuni Hyuuga lain tidak berpikir yang macam-macam. Walau suka menggoda Hinata, Shikamaru masih tau diri untuk tidak berbuat melewati batas di tempat ini apalagi masih siang begini.

"Ku mohon menjauhlah dari Sasuke. Jangan pernah dekat-dekat dengannya lagi." Permintaan yang sudah ingin ia katakan sejak si Uchiha itu datang akhirnya terucap juga.

Shikamaru sebenarnya tidak ingin menjadi pacar posesif dan mengekang kebebasan kekasihnya. Ia tidak ingin menghalangi Hinata untuk bergaul dengan siapapun. Bahkan dengan Naruto sekalipun, Shikamaru masih tak terlalu mempermasalahkannya.

Tapi kali ini, tidak. Si Uchiha terlalu berbisa dan sulit diprediksi. Dan fakta bahwa Shikamaru masih belum mengetahui sejak kapan Sasuke mengenal dan tertarik pada gadis itu pun membuat dirinya sangat terganggu.

"Apa ada yang salah dengan Sasuke-kun?" Hinata bertanya. Tidak biasanya Shikamaru melarangnya secara terang-terangan begini.

"Shika?"

"Dia—" tidak mungkin Shikamaru mengatakan jika Sasuke menyukai gadis itu. Itu hanya akan membebani Hinata.

"—pengganggu." Lanjutnya. Ya, itu memang fakta. Uchiha itu hanya kerikil pengganggu yang menjadi sandungan dikisah cinta dirinya dan Hinata yang mulus.

Hinata mengangguk. Ia menggaruk dagunya, berpikir. "Baiklah, aku akan berusaha menjauhi Sasuke-kun." Ujarnya, kemudian tersenyum manis.

Shikamaru lega, Hinata tidak bertanya apapun lagi padanya dan menurutinya. Hanya saja ada lagi sesuatu yang mengganggunya.

"Bisakah kau tidak memanggilnya akrab begitu?"

"Lalu bagaimana aku harus memanggilnya?"

"Pokoknya jangan seperti itu."

"Sasuke-san?"

"Tidak. Itu masih terlalu akrab."

Hinata terkekeh. Entah bagaimana melihat Shikamaru yang seperti ini terlihat lucu. Ini seperti Shikamaru saat memintanya mengganti baju misi, namun versi lebih merajuk.

Hinata tidak menyangka jika pembicaran serius yang pria itu inginkan berhubungan dengan Sasuke. Tadinya Hinata berpikir, jika Shikamaru ingin membicarakan soal status hubungan mereka yang masih sembunyi-sembunyi.

"Kenapa tertawa?"

"Tidak... emmm, bagaimana jika Uchiha-san?"

Shikamaru akhirnya mengangguk puas. "Ya itu lebih baik. Tapi bagaimanapun aku berharap kau tidak punya urusan dengannya dan memanggil namanya."

Hinata kembali tertawa dan mengangguk.

Tawa Hinata yang biasa menyenangkan, kali ini sedikit membuat Shikamaru tak nyaman. Apa Hinata menganggap permintaannya tidak serius?

Shikamaru kemudian bertumpu pada satu kakinya. Mensejajarkan matanya dengan Hinata.

"Aku serius Hinata." ujarnya dengan nada rendah dan dalam. Saat ini Shikamaru sedang sedikit sensitif. Ia bukannya tidak percaya pada Hinata, ia hanya tidak percaya pada dirinya sendiri. Shikamaru sangat takut jika nantinya ia akan menyakiti gadis itu karena egonya.

Hide and Seek ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang