.
.
.
.
Ini bukan sesuatu yang disengaja maupun direncanakan hingga rookie-12 berkumpul semua di kedai Yakiniku.
Sesuai dengan janjinya sebelumnya, Shikamaru mengajak teman-teman shinobi dari desa lain untuk makan bersama di sana. Saat baru memasuki kedai, sudah ada Ino dan Sai yang tengah berkencan. Kemudian Choji rupanya mengikutinya di belakang dan ikut bergabung.
Kemudian tim 7, di mana ada Sakura, Naruto dan Sasuke yang baru datang pun ikut bergabung, disusul Tim 9 dan Tim 8 datang bersama-sama dengan keributan dari Lee dan Kiba yang bertengkar di depan pintu masuk.
Sangat lengkap, minus Neji yang sudah berkumpul dengan para legenda Konoha di langit sana.
Kapan terakhir mereka berkumpul begini? Mungkin saat perang masih berlangsung dulu. Setelah itu tidak pernah lagi mereka berkumpul selengkap ini hanya untuk makan dan minum-minum santai.
Beberapa meja pun akhirnya digabung agar mampu memenuhi kuota yang diisi oleh 17 shinobi itu, 12 dari Konoha dan sisanya shinobi teman Shikamaru, termasuk Temari.
Tadinya mereka tidak benar-benar bermaksud untuk bergabung dan terlihat layaknya tengah mengadakan mini pesta. Tapi saat Ino berteriak bahwa Shikamaru yang akan membayarnya, semua pun dengan antusias dan suka rela menggabungkan meja mereka sendiri.
Shikamaru berdecak, menatap garang pada Ino. Dia hanya berniat menghabiskan satu bulan gajinya, bukan malah menghabiskan seluruh simpanan tiga bulan gajinya tahun ini.
Sayangnya Shikamaru tidak bisa mengelak. Apalagi ada Sasuke, gengsi dan egonya sedikit tidak mau membuatnya terlihat tidak mampu untuk sekedar mentraktir teman-temannya. Padahal biasanya Shikamaru bukan tipe yang akan peduli dengan penilaian orang. Rivalitas percintaan memang merepotkan. Padahal sudah sangat jelas jika dirinya yang menang.
Empat meja yang berjejer panjang itu pun terisi oleh berbagai macam jenis daging yang akan mereka panggang sendiri, makanan sampingan juga berbagai jenis minuman dari air mineral biasa sampai yang beralkohol.
Ino dan Sai duduk berjejer di tengah-tengah, yang bayar Shikamaru tapi Ino bertindak seperti yang punya acara. Di depan Ino, Hinata duduk di apit oleh Kiba dan Shino. Shikamaru duduk di sebelah Shino, padahal akan lebih baik jika ia bisa berada di samping Hinata. Sasuke cukup puas dengan tempat duduknya di samping Sai, ia memiliki fokus pandang yang baik untuk menatap Hinata dan mengejek Shikamaru.
Tidak hanya fokus pada makanan, anak-anak muda kebanggaan desa pun mulai saling bercakap, bertanya kabar dan juga misi yang baru selesai mereka jalankan.
"Jadi kau benar-benar akan menetap heh Sasuke?" Ino yang masih sensi pada Sasuke, bertanya pada pria di samping kekasihnya.
"Tentu saja, iya kan Sasuke-kun?" Bukan Sasuke tapi malah Sakura yang menjawab. Sedangkan pria yang ditanya hanya acuh tak acuh memakan daging panggang.
Ino mengernyitkan dahi. Berpikir kapan kira-kira Sakura akan berubah, sampai-sampai dia tidak menyadari Shikamaru dan Hinata tengah bertingkah mencurigakan. Sahabat pemalasnya itu berkali-kali meletakkan daging yang ia panggang ke piring Hinata, Shino yang duduk di tengah-tengah mereka sih cuma menganggap jika itu bentuk perhatian Shikamaru pada Hinata dan Ino, jadi ia malah ikut-ikutan meletakkan daging yang ia panggang ke pirang Hinata dan Kiba.
Shino memang luar biasa tidak pekanya.
"Tapi kenapa tiba-tiba pulang dan menetap? Aneh sekali." Ino masih mendumal. Ia tidak benci Sasuke, cuma masih kesal saja perkara misi tempo hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek ✔
Fanfic[ShikaHina - Fanfiction] [Fanon] Harus menyembunyikan hubungannya dengan Hinata itu bukan sesuatu yang Shikamaru inginkan. Tapi Shikamaru sudah terlanjur mengiyakan ketika Hinata meminta agar status mereka dirahasiakan sampai gadis itu siap. Padahal...