(Olivia Oxley)
Sudah tiga hari berlalu sejak peristiwa di Pulau Barra, dan Been masih belum pulih juga. Aku terus membuat obat herbal untuknya. Soal ramuan, aku dan Nicholas sudah mulai membuat ulang ramuan-ramuan yang gagal kami buat di Edinburgh.
Aku suka suasana disini, sunyi dan tenang. Air sungainya sangat jernih, tampak ikan-ikan berenang di dalamnya. Sedangkan untuk persediaan makan kami, Nicholas mencari beberapa ikan di sungai dan aku mencari jamur di hutan.
Memang biasanya jamur tumbuh di musim dengan curah hujan yang cukup tinggi, contohnya musim gugur. Tapi bukan berarti di musim semi tidak ada jamur yang tumbuh.
Hutan di dekat sungai Don cukup lembab, aku menemukan spesies jamur boletus pinicola , dan perrechico. Wah bahkan aku menemukan si jamur langka, morel.
Baiklah kurasa beberapa jamur ini cukup untuk persediaan makanan kami. Selain memetik jamur, aku juga memetik beberapa tumbuhan herbal dan buah yang bisa dikonsumsi.
Baiklah mari kita kembali. Rasanya nikmat sekali berjalan sambil menghirup udara segar di dalam hutan. Sungguh badanku sakit semua sejak kembali dari di Pulau Barra.
Dari kejauhan aku melihat punggung Nicholas sedang memanggang ikan dan itu Been! dia sudah berjalan-jalan.
"Been."
"Wah banyak sekali jamurnya, aku mau beri hutannya dong." ucap Been seperti biasa selalu mencomot beriku.
Pagi ini kami makan bersama sambil memikirkan rencana kami selanjutnya. Aroma ikan panggang hasil tangkapan Nic begitu menggoda. Jangan ragukan lagi rasanya, sudah tiga hari makan ikan panggang dan rasanya tetap luar biasa.
"Aku sudah cek ramuannya, dan sudah jadi." ucap Nicholas dengan senyum mengembang.
"Wah banyak sekali yang ku lewatkan ya." ucap Been sedih.
"Ini ramuan yang menyamarkan aroma Rosewood mu liv." Been memberiku sebotol ramuan.
"Wah terima kasih."
"Ngomong-ngomong apa saja yang terjadi di Pulau Barra ketika aku pingsan?" tanya Been.
"Kau mungkin takkan percaya Been, teman kita ini mengeluarkan kekuatannya. Luar biasa!" Nicholas mulai menceritakan dengan semangat dan aku hanya tertawa.
Oh ya, kami seringkali menerima surat dari Mrs.Ilona melalui hewan kesayangan kami. Yaps, si unicorn. Kini hewan suci itu sudah menjadi sahabat kami dan dia selalu datang disaat kami membutuhkan bantuannya lalu pergi setelahnya.
Kata Nicholas, pagi tadi unicorn datang membawakan paket dari Mrs.Ilona untukku. Ternyata sebuah buku sejarah peri Ireland, oh aku pernah sekilas membaca nya di Perpustakaan Abbey St.Gallen.
Apa buku ini juga milik Perpustakaan Slyham? Oh god, pasti ada banyak buku yang tersesat di perpustakaan umum manusia.
Kali ini aku ingin membaca buku sejarah peri sampai tamat. Setidaknya buku ini isinya tidak dark seperti buku penyihir, kekeke.
Isi bukunya banyak memuat sejarah dari yang menyenangkan hingga yang menyedihkan bagi bangsa peri. Mereka pernah terkena kutukan sihir hitam yang mematikan. Selama bertahun-tahun, bangsa peri tidak bisa mempersiapkan musim semi Dail land yang terletak di lembah Glendalough.
Yang ada di Dail land hanya kabut pekat dan gelap di setiap musim semi, tidak ada bunga berwarna-warni. Hingga pertolongan pun datang, para penyihir baik datang membantu memusnahkan kutukan sihir hitam yang jahat.
Akhirnya para peri bisa mempersiapkan musim semi. Sejak saat itu, setiap musim semi terdapat festival bunga-bunga di Dail land. Bahkan pengunjung bisa mengambil benih dan bibit bunga terbaik yang berasal dari berbagai benua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia Oxley : Rosewood (Diterbitkan)
Fantasy{Proses penerbitan} {sebagian chapter di arsipkan} Aku seperti terjebak di dalam mimpi buruk yang tak berujung, berbagai rentetan kejadian di luar nalar berdatangan silih berganti. Bermula dari memasuki portal bersama Been hingga fakta mengejutkan t...