Mataku menangkap gerombolan bunga kosmos beraroma coklat. Aku segera menghampirinya dengan sedikit tertatih, sementara Nic memetik bunga Lavender untuk luka bekas gigitan ular di kakiku.
Satu-satunya bunga harapan hidup untuk Been Rowley. Aku memetik sepuluh tangkai yang nantinya akan aku budidayakan di Botanic Garden Aberdeen.
"Akhirnya, sudah cukup Nic." ucapku sambil mencoba jalan tertatih.
"Diam disitu, duduklah!" instruksi dari Nicholas.
Aku menjatuhkan pantatku di rerumputan, Nicholas menghampiriku dengan membawa beberapa tangkai Lavender.
"Aww sakit sekali." rintihku saat Nicholas menyentuh kakiku.
"Sakit sekali ya? tahan sebentar." ucap Nicholas.
Aku hanya menurut saat Nicholas menggosok Lavender hingga mengeluarkan minyak kemudian mengoleskan pada lukaku.
"Ini hanya pertolongan pertama saja, di kastil akan diobati dengan serius." ucap Nicholas.
"Ah yaaa, ayo kembali ke kastil secepatnya, Been menunggu kita." ucapku.
Nicholas kembali menggendongku, kalau diingat sudah dua kali Nic menggendongku. Yang pertama karena tragedi Poison Ivy di Botanic Garden.
Kami melewati pepohonan yang sempit bahkan tepi jurang yang curam. Aku sedikit bergidik ngeri melihat bawah jurang.
"Pejamkan matamu jika takut."
"Tidak." jawabku.
Kenapa anak ini seperti bisa membaca pikiranku sih. Atau jangan-jangan dia memang memiliki kemampuan membaca pikiran orang.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Nicholas.
"Tidak ada."
Kekekeke, lupakan praduga barusan. Baru saja Nic telah membuktikan bahwa dia tidak memiliki kemampuan membaca pikiran orang. Ah random sekali.
Sesekali kami berhenti untuk istirahat, menyantap beberapa buah-buahan hutan yang berlimpah. Tanpa mengeluh Nic terus membawaku di punggung lebarnya.
Suasana hutan semakin terang, itu artinya kami sudah berada di pinggiran hutan.
Bangunan kastil Mrs.Ilona sudah terlihat, dengan bersemangat Nicholas mempercepat langkahnya."Jangan terburu-buru! kau mau kita terjungkal kedepan." omelku.
Nicholas terkekeh sambil mengurangi kecepatan berjalannya. Di halaman belakang kastil, Mrs.Ilona sudah menunggu dengan wajah cemas.
"Aku khawatir jika lebih dari satu hari kalian tidak keluar dari hutan, syukurlah hanya sehari saja." ucap Mrs Ilona.
"Astaga kakimu kenapa Oliv?" tanya Mrs.Ilona.
"Terpatuk ular, tapi Nic sudah mengolesi dengan minyak Lavender." ucapku sambil memandangi telapak kakiku yang memucat.
Aku yakin ikatan akar itu sudah membekas. Sejujurnya tidak terlalu sakit lagi, tapi tetap harus diobati untuk membersihkan bisa ular yang mungkin saja masih tertinggal di dalam.
"Astaga, ayo kita obati." ucap Mrs.Ilona.
"Been saja dulu." ucapku sambil menyerahkan bunga kosmos coklat itu kepada Mrs.Ilona.
"Ah iya ayo ke ruangan Been bersama-sama. Ada Elena disana sedang menjaga Been." Mrs.Ilona memberi kode Nicholas untuk menggendongku.
Mata Been masih tertutup rapat, badannya juga masih terbujur kaku seperti di bekukan. Mrs.Ilona membuat sari dari Chocolate Cosmos, dan Nicholas sedang mengambil ramuan untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia Oxley : Rosewood (Diterbitkan)
Fantasy{Proses penerbitan} {sebagian chapter di arsipkan} Aku seperti terjebak di dalam mimpi buruk yang tak berujung, berbagai rentetan kejadian di luar nalar berdatangan silih berganti. Bermula dari memasuki portal bersama Been hingga fakta mengejutkan t...