Been dan Tiana memasuki ruang kecil di belakang rak buku. Sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai ruangan, karena untuk seukuran manusia tidak bisa masuk. Tiana masuk ke dalam lebih dulu kemudian disusul oleh Been.
Buku hitam dengan tinta emas di keempat sudutnya. Tiana menoleh pada Been.
"Bukunya cukup besar, bagaimana cara kita membawanya?" tanya Tiana.
"Kurasa aku harus berubah menjadi manusia." jawab Been.
"Baiklah, ini minumlah ramuannya." ucap Tiana sambil menyodorkan botol kecil berisi ramuan yang selalu muncul tiap kali Tiana membicarakannya.
Been meminum satu tetes, perlahan tubuhnya menjadi besar dan sayapnya menghilang.
"Kemarilah Tiana, aku akan mengambil bukunya."
Tiana terbang mendekati Been. Sementara Been mengambil buku hitam itu.
"Berhasil, ayo gunakan cermin penghubung untuk kembali ke Edinburgh." ucap Tiana.
"Kemari, duduk di rambutku. Kita akan berteleportasi." ucap Been.
"Di Rambutmu?" tanya Tiana dengan muka terkejutnya.
"Ya terserah dimana saja, soalnya aku tidak bisa menyentuhmu untuk teleportasi, terlalu kecil." jawab Been.
"Tidak di rambutmu, pasti sudah berhari-hari kau tidak mencuci rambutmu ketika pingsan." ejek Tiana.
"Oh astaga, menyebalkan!"
"Aku duduk di pundakmu saja." ucap Tiana sambil terbang menuju pundak Been.
Been segera mengeluarkan cermin penghubungnya.
"Edinburgh, kastil Mrs.Ilona Nephele."
_____
Been dan Tiana melakukan sedikit kecerobohan. Mereka lupa jika diluar kastil sedang terjadi peperangan. Seharusnya mereka lebih detail dalam menyebut nama tempatnya, misalnya di dalam Perpustakaan Slyham atau loteng.
Sudah pasti mereka akan muncul di depan pintu masuk kastil. Been mulai sadar akan kecerobohannya, namun tentu saja nama tempat tidak bisa dibatalkan. Dengan sekejap mereka berada di situasi yang sangat kacau. Kemunculan mereka yang tiba-tiba tentunya menyita perhatian Lophura dan Nicholas.
"Been." Nicholas menghampiri mereka.
"Feramouzes" Nicholas menyerang Lophura yang terbang menuju Been dan Tiana.
"Minumlah cepat!" ucap Tiana sambil menyodorkan botol ramuan.
Dengan cepat Been menegak ramuan itu. Tak lama ia kembali menjadi peri kecil seperti Tiana. Nicholas yang melihatnya terkejut, sementara Been terbang menuju Nicholas.
"Pergilah ke loteng kastil sebelah timur, aku tunggu disana. Pergi diam-diam." bisik Been.
Dengan gesit Tiana dan Been terbang mengitari kastil, tampak Lophura yang juga sedang terbang mengejar mereka.
"Tiana, pegang tanganku cepat!"
"Seiche"
Seketika Lophura kehilangan jejak mereka. Akhirnya mereka berhasil kembali ke loteng kastil. Sementara Nicholas sedang berjuang mencari celah untuk bisa masuk ke kastil tanpa seorangpun yang tahu.
Peperangan itu masih belum kunjung selesai. Meskipun kelompok Olivia sedikit, tetapi mampu mengimbangi pasukan Artamus yang sangat banyak.
Jika sudah seperti ini, masyarakat Groundly Town enggan untuk ikut campur. Mereka memilih untuk berdiam diri di rumah, daripada berurusan dengan Artaax Artamus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia Oxley : Rosewood (Diterbitkan)
Fantasy{Proses penerbitan} {sebagian chapter di arsipkan} Aku seperti terjebak di dalam mimpi buruk yang tak berujung, berbagai rentetan kejadian di luar nalar berdatangan silih berganti. Bermula dari memasuki portal bersama Been hingga fakta mengejutkan t...